Dorong Petani Ikut AUTP

Resiko ketidakpastian yang cukup tinggi di usaha sektor pertanian tentu menjadi sebuah tantangan bagi para petani di negeri ini. Resiko ketidakpastian sektor pertanian, antara lain kegagalan panen yang disebabkan perubahan iklim seperti banjir, kekeringan, serangan hama dan penyakit atau Organisme Penggangu Tumbuhan (OPT) yang menjadi sebab kerugian usaha petani. Logis, jika kenyataan itupun mengundang perhatian petani dan pemerintah dalam mewujudkan ketersediaan dan ketahanan pangan nasional.

Tindakan konkretpun perlu tersikapi dari pemerintah, sehingga jaminan perlindungan bagi petani atas situasi ketidakpastian usaha tani bisa segera teratasi. Salah satunya, perlu diselenggarakannya Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) sebagai upaya pemberian perlindungan kepada petani jika terjadi gagal panen, sebagai akibat resiko banjir, kekeringan, dan serangan oraganisme pengganggu tumbuhan. Mengalihkan kerugian akibat resiko banjir, kekeringan dan serangan OPT melalui pihak lain yakni pertanggungan asuransi.

Secara teknis menurut catatan Kementerian Pertanian RI, kelompok tani perlu didampingi oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) melalui kecamatan untuk mengisi formulir pendaftaran sesuai dengan formulir yang telah disediakan. Premi AUTP saat ini 3 %. Berdasarkan besaran biaya input usaha tani padi sebesar enam juta rupiah per hektar per musim tanam, yaitu sebesar 180 ribu rupiah per hektar per musim tanam. Sedangkan, bantuan pemerintah saat ini sebesar 80% sebesar 144 ribu rupiah per hektar per musim tanam, dan saat ini petani harus membayar premi swadaya 20 % proporsional, sebesar 36 ribu rupiah per hektar per musim tanam, (Republika, 5/2/2022).

Itu artinya, program proteksi bagi petani sangat mutlak dibutuhkan agar petani tidak kehilangan daya produktivitasnya, sehingga kesejahteraan para petani bisa terjaga. Selain itu, perlu tersadari bahwa program AUTP ini sejatinya sejalan dengan tujuan pembangunan nasional yakni menyediakan pangan bagi seluruh rakyat, meningkatkan kesejahteraan petani dan menggenjot ekspor. Untuk itu, upaya untuk mendorong para petani agar ikut AUTP perlu terus diintensifkan.

Dyah Titi Muhardini
Dosen FPP Universitas Muhammadiyah Malang.

Rate this article!
Dorong Petani Ikut AUTP,5 / 5 ( 1votes )
Tags: