DP3 Turunkan 184 Tim Medis Pantau Hewan Kurban di Sidoarjo

2-Sapi-ach-1Sidoarjo, Bhirawa
Untuk memantau kondisi kesehatan hewan sapi atau kambing untuk kurban yang ada di wilayah Kab Sidoarjo. Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan (DP3) telah menurunkan sebanyak 184 tim medis, diutamakan hewan yang baru masuk ke wilayah Sidoarjo.
Menurut Kepala Bidang Peternakan, Drh Bambang Erwanto MM, usai melakukan sosialiasi Penyediaan Daging Kurban yang ASUH (Aman Sehat Utuh dan Halal), Rabu (1/10) kemarin di Ruang Pertemuan Dekopinda Sidoarjo. Jadi yang terlibat terdiri dari petugas teknis, tim medis, para medis juga ada dokter hewan praktisi, PDHI Jatim serta mahasiswa Fakultas Kedoteran Hewan Unair Surabaya.
Tim medis yang sudah turun memantau kondisi kesehatan hewan di 114 titik Posko, padahal sebelumnya hanya 90 titik Posko. Tugas ini untuk mendukung Pemprov Jatim, dalam memperketat lalulintas hewan, akibat masih ditemukannya penyakit antrax pada sapi di beberapa daerah luar Jatim.
”Apalagi jelang Idul Adha seperti ini banyak sekali hewan kurban yang keluar masuk wilayah. Makanya perlu pengawasan yang ketat. Untuk di wilayah Sidoarjo belum ditemukan sapi yang kena penyakit itu. Hanya saja ada yang sakit-sakit ringan itu biasa,” katanya.
Adapun jumlah hewan qurban yang diperlukan setiap tahun mengalami kenaikan terus menerus, terkadang sapinya yang jumlanya tinggi, juga sebaliknya kambingnya yang tinggi jumlah. Sapi rata-rata  sekitar 3.000 ekor lebih per tahun yang terpantau. “Sedangkan kambing jauh melebihi jumlah sapi yang dibutukan bisa sampai 5.000 ekor kambing,” katanya.
Selain itu, diharapkan kepada warga yang membeli hewan untuk kurban, usahakan setiap sapi yang dibeli harus dilampiri surat keterangan sehat dari daerah asal. Hal ini dilakukan demi keamanan, yang mengacu kepada UU atau syari’at agama mewajibkan untuk menyediakan daging yang ASUH. Tujuannya bagi setiap muslim yang akan mengkonsumsi hewan kurban itu sudah dipastikan halal.
Begitu juga yang melakukan kurban juga aman, mantap mempercayai Ta’mirnya, serta konsumennya juga nyaman. ”Jadi tak perlu ragu-ragu lagi untuk mengkonsumsi hewan kurban,” jelas Bambang Erwanto.
Terpisah, H Rofik (40) pedagang sapi asal Kab Malang yang berjualan di sepanjang Jl Raya Pagerwojo mengatakan, dirinya berjualan di tempat itu mulai Hari Sabtu (27/9) lalu hingga Hari Raya Idul Adha 1435 H. Menurutnya, harga satu ekor kambing paling murah mulai Rp1,5 juta hingga Rp7 jutaan. Sedangkan harga sapi mulai Rp13 juta hingga puluhan juta rupiah. ”Setiap musim kurban, kami bisa menjual hingga 50 ekor kambing dan 30 ekor sapi,” katanya. [ach]

Keterangan Foto : Suasana penjualan hewan kurban sapi dan kambing di Jl Rara Bagerwojo, Sidoarjo kemarin. [achmad suprayogi/bhirawa]

Tags: