DPMD Kabupaten Probolinggo Lakukan Entry Updating Data Prodeskel, Epdeskel dan DDC

DPMD lakukan entry updating data prodeskel, epdeskel dan DDC.[wiwit agus pribadi/bhirawa]agus pribadi/bhirawa]

Kabupaten Probolinggo, Bhirawa.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Probolinggo melakukan kegiatan entry updating data profil desa/kelurahan (prodeskel), evaluasi perkembangan desa/kelurahan (epdeskel) dan Data Desa Center (DDC) di ruang pertemuan Tengger Kantor Bupati Probolinggo, Senin (6/2).

Kegiatan ini diikuti oleh Kasi Perekonomian dan Pembangunan Kecamatan dan 1 (satu) orang operator masing-masing desa dari Kecamatan Sukapura, Sumber, Sumberasih, Wonomerto, Lumbang, Dringu, Bantaran, Tongas dan Kuripan. Selama kegiatan mereka mendapatkan materi penginputan data prodeskel dari DPMD Provinsi Jawa Timur.

Kepala DPMD Kabupaten Probolinggo Edy Suryanto mengatakan prodeskel merupakan kepanjangan dari profil desa dan kelurahan. Prodeskel adalah sistem informasi yang tentunya validitas yang akurat, salah satu sistem perencanaan rujukan untuk pembangunan desa dan kelurahan dan semua sendi pembangunan yang ada di desa dan kelurahaan.

“Hal ini di atur dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa pasal 86 yang berisi pemerintah pusat yakni pemeritahan di Provinsi memberikan fasilitas ke pihak pemeritah desa untuk semua pendayagunaan dan sumber daya desa dan kelurahan dengan sebuah profil desa dan kelurahan yang lebih dikenal prodeskel dan peraturan ini tentunya telah diatur oleh Permendagri Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa dan Kelurahan,” katanya.

Edy menjelaskan profil desa dan kelurahan merupakan informasi penting yang meliputi data di desa dan kelurahan seperti kependudukan dan beberapa peranan keberadaan suatu sektor yang memiki potensi untuk dikembangkan.

“Tujuan dari profil desa dan kelurahan adalah untuk meningkatkan sumberdaya yang ada di ruang lingkup pemeritahan desa dan kelurahan sehingga menjadi motivasi bagi kelanjutan investasi desa dan kelurahan serta pengembangan sumber daya alam yang ada dan ditingkatkan lebih maksimal,” jelasnya.

Lebih lanjut Edy mencontohkan di suatu desa memilki satu atau lebih sumber alam berupa kampungnya nelayan maka pemeritahan desa di sisi lain harus menargetkan suatu badan agar sebutan kampung nelayan menjadi pariwisata alam.

“Selain tempat mencari nafkah untuk warga maka pantai dan laut akan mempunyai nilai lebih sebagai pemasukan keuangan dengan tambah bidang usaha kepariwisataan. Pengembangan sumber daya alam yang ada dan tingkat tercapainya keberhasilan didukung semua pihak dalam melakukan pembangunan yang kesinambungan,” terangnya.

Menurut Edy, output yang diharapkan dari entry prodeskel, epdeskel dan DDC ini data dari desa/kelurahan bisa terupdate sesuai dengan kondisi di desa dan bisa mengetahui kebutuhan struktur organisasi di desa.

“Harapannya adalah percepatan ketersediaan data prodeskel se-Kabupaten Probolinggo. Hal itu akan sangat membantu dalam penyusunan program perencanaan pembangunan, baik di tingkat desa/kelurahan, kabupaten/kota, provinsi bahkan sampai ke tingkat nasional,” tegasnya.

Kegiatan serupa juga digelar pada tanggal 24 dan 26 Januari 2023 di ruang pertemuan Tengger Kantor Bupati Probolinggo. Untuk tanggal 24 Januari 2023 diikuti peserta dari Kecamatan Paiton, Kotaanyar, Pakuniran, Besuk, Krucil, Gading dan Kraksaan. Sementara tanggal 26 Januari 2023 diikuti peserta dari Kecamatan Tiris, Krejengan, Tegalsiwalan, Pajarakan, Gending, Maron, Leces dan Banyuanyar.(Wap.hel).

Tags: