DR Heri Soesanto: Kabupaten Sidoarjo Tetap Dianggap Daerah Inovatif

Heri Soesanto. [alikus/Bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Kabupaten Sidoarjo tetap dianggap sebagai daerah yang inovatif. Walau pada penilaian indek inovasi daerah pada tahun 2020 lalu, peringkatnya sempat menurun bila dibanding tahun 2019.

“Sayang tidak bisa dipertahankan,” komentar Kepala Bappeda Kab Sidoarjo, DR Heri Soesanto, dalam kegiatan pekan penguatan inovasi daerah, yang digelar Bappeda Sidoarjo, mulai Selasa (13/7) kemarin.

Disampaikan Heri, kalau pada penilaian indek inovasi daerah yang dinilai oleh Kepmendagri itu, pada tahun 2019 lalu, Indek inovasi daerah Kab Sidoarjo sempat berada pada posisi ke-5. Pada tahun 2020, berada pada peringkat ke-20.

Saat berada di peringkat ke-5, menurut Heri, Kab Sidoarjo sempat mendapatkan insentif dari Pemerintah Pusat kurang lebih mencapai tiga miliar rupiah.

Menurut Heri, inovasi dalam pelayanan publik, merupakan kunci dalam daya saing dalam pembangunan daerah. Baik di level regional provinsi, Nasional bahkan sampai di level internasional.

“Maka menumbuhkan inovasi yang positip, untuk urusan pelayanan publik kepada masyarakat, saya minta supaya terus ditumbuhkan di semua jajaran perangkat daerah Kab Sidoarjo,” ujarnya.

Inovasi pelayanan publik, menurut Heri, harus ada. Sebab latar belakangnya adalah menjadi tuntunan akan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Maka Pemerintah harus cerdas dan peduli dengan menyediakan pelayan yang baik kepada warga.

Heri sempat menyebut pada penilaian indek inovasi daerah tahun 2020 lalu, ada 3 inovasi pelayanan publik dari Sidoarjo yang termasuk favorit . Salah satu diantaranya adalah inovasi Sipraja atau sistim pelayanan rakyat Sidoarjo.

Dalam masa pandemi Covid-19 ini, menurut Heri, inovasi pelayanan publik justru harus terus. Ibaratnya, seperti jamur yang tumbuh di musim hujan.

Petugas desa di Kab Sidoarjo mendapat bimbingan proses pelayanan dengan sistim Sipraja. [alikus/bhirawa].

Sebab saat pandemi Covid-19, interaksi secara langsung harus dikurangi. Karena untuk mencegah diri dari penularan Covid-19.

“Inovasi saat pandemi ini, selain positip bagi pelayanan publik, juga positip untuk mencegah penularan Covid-19,” paparnya.

Maka menurut pejabat kelahiran Kota Ponorogo ini, lewat kegiatan pekan penguatan inovasi daerah, para inovator pelayanan publik di Sidoarjo akan dipacu supaya pencapaian indek inovasi menjadi semakin lebih baik.

Dirinya mempunyai cara dalam upaya untuk mempercepat pencapaian indek inovasi daerah Kab Sidoarjo pada tahun 2021 ini. Diantaranya, penganugerahan inovator dan memberikan Bimtek-bimtek.

Dalam kegiatan selama dua hari itu, Bappeda Sidoarjo menghadirkan narasumber dari Kepala Badan Litbang Kepmendagri, Agus Fatoni.(kus)

Tags: