Dua ASN di Satu Dinas Kota Batu Meninggal, Satu di Antaranya Dinyatakan Positif

Saat ini sudah ada sembilan ASN di lingkungan Pemkot Batu yang terkonfirmasi positif covid-19.

Kota Batu,Bhirawa
Hanya terpaut empat hari, dua Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang sama di Pemerintah Kota (Pemkot) Batu telah meninggal dunia. Dan kemarin, Senin (27/7) salah satu dari ASN tersebut telah dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

Kini tercatat sudah ada tujuh OPD di Kota Batu yang sudah ada pegawainya yang menjadi pasien konfirm covid-19. Diketahui, dua ASN yang telah meninggal dunia itu berkantor dinas di Sekretariat Dewan (Sekwan) DPRD Kota Batu. Masing- masing ASN tersebut berinisial YS dan HS. Untuk YS menjabat sebagai Kabag Keuangan di Sekwan DPRD Batu, sedangkan HS merupakan staf dari YS di OPD tersebut.

“Hari ini hasil tes swab dari HS sudah keluar dan hasilnya ybs terkonfirmasi positif covid-19,”ujar Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batu, M Chori, Senin (27/7). Adapun HS meninggal dunia pada hari Minggu (26/7) setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit.

Sementara, YS meninggal dunia empat hari sebelum meninggalnya HS. YS meninggal dunia setelah dirawat di Rumah Sakit Muhammadiyah Malang pada hari Rabu (22/7) siang. Namun, hasil tes swab dari YS belum keluar sehingga belum bisa diketahui apakah ybs terkonfirmasi positif atau negatif dari covid-19.

Dengan terkonfirmasinya HS maka saat ini sudah ada sembilan ASN yang terkonfirmasi positif covid-19. Adapun kesembilan ASN tersebut berasal dari tujuh OPD yang bereda. Selain Sekwan DPRD Batu, ada enam lagi OPD yang tercatat ada pegawainya yang positif covid-19. Yaitu, DP3AP2KB, Diskominfo, Dinas Perpustakaan, Bagian Kesra, Bagian Kesbang, dan Bagian Umum.

Menanggapi hal ini, Wakil Wali Kota Batu, Ir H Punjul Santoso MM menolak jika Balaikota Among Tani Kota Batu disebut sebagai klaster baru covid-19 di kota ini. Karena belum terjadi transmisi lokal di Balaikota Batu dalam penularan virus corona ini.

Maksudnya, kasus terkonfirmasi positif yang dialami ASN maupun Tenaga Harian Lepas (THL) Balaikota Batu terjadi akibat adanya kontak personal di luar balai kota. Punjul mengatakan hanya ada satu kasus yang berawal dari staf lalu menular ke pimpinannya.

“Tidak kalau Balaikota Batu dikatakan klaster covid-19. Kami terus melacak OPD- OPD (yang pegawainya ada yang terkonfirmasi) dari mana mendapatkan itu. Hanya satu OPD yang terlacak jelas dimana ada satu staf kena, kemudian pimpinannya kena,” jelas Punjul.(nas)

Tags: