Dua Atlet Catur ke Selekda PON

M. Nurul Huda (kiri) dan Karania Ekayana.

Probolinggo, Bhirawa
Dua atlet catur Kota Probolinggo ikut seleksi daerah (selekda). Seleksi itu, dilakukan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) lapis 2 dari kontingen Jawa Timur). Dua atlet itu adalah M. Nurul Huda, siswa SMAN 4 Kota Probolinggo dan Karania Ekayana RS, siswa SDN Sukabumi 2. M. Nurul Huda berhak mengikuti selekda setelah jadi juara Kejurprov 2017 di kelompok B.
Sementara Karania Ekayana ikut selekda dengan modal medali perunggu di kelas G pada Kejurnas beberapa waktu lalu.
“Kalau lapis pertama sudah di puslatda,” terang M. Yanto, pelatih Percasi Kota Probolinggo, Rabu (7/2) kemarin.
Pihaknya menargetkan, M. Nurul Huda bisa lolos pada selekda tersebut. Meskipun, persaingannya cukup ketat. Ada empat tahap yang harus dilalui.
“Saat ini, masih tahap awal. Semua lawan adalah para juara. Ada juga yang juara internasional. Sedangkan Karania Ekayana, belum ditarget lolos. Sebab, usianya masih belia. Ia masih perlu menimba pengalaman dan jam terbang lagi,” terangnya. Pihaknya mengaku, sebelum ikuti selekda, dua atlet itu telah mengikuti sejumlah latihan.
“Kami selalu siap dengan rutin berlatih. Jadi, insya Allah sudah siap,” terangnya. Dua atlet itu berangkat sehari lebih awal sebelum selekda digelar. Dengan berangkat lebih awal, diharapkan dua atlet kota mangga itu tak kecapekan saat tampil di selekda.
“Kalau berangkat dadakan pada malam hari takut mengganggu kondisi fisiknya. Kami berharap, M. Hurul Huda lolos, meskipun tergolong masih muda. Diharapkan, ia juga dapat ilmu dan pengalaman dari seniornya untuk memotivasi ke depan” terangnya.
Lebih lanjut dikatakannya, Nurul Huda siswa kelas 3 SMPN 4 Kota Probolinggo di dunia catur juga cukup mentereng. Ia pernah menjuarai sejumlah turnamen. Yang terakhir, ia dinobatkan sebagai atlet catur U-16 terbaik imternasional. Itu, setelah ia berhasil jadi juara satu di Fide Open Chess Tournament Kajati Jatim Cup 2016 di Surabaya.
“Tentunya sangat senang sekali, dapat menjuarai turnamen setingkat internasional tersebut. Meski tidak diunggulkan menjadi juara, namun saya dapat keluar sebagai juara,” aku Huda saat ditemui di GOR A. Yani, Kota Probolinggo, kemarin.
“Bangga rasanya dapat membanggakan orang tua. Tidak sia-sia keluarga setiap hari mendukung saya untuk berlatih catur,” imbuhnya saat menjelaskan perasaannya usai jadi juara kejuaraan tingkat internasional. Ajang Kajati Jatim Cup 2016 lalu memang termasuk salah satu event bergengsi. Ajang yang diikuti 300 perserta U-16 itu diikuti tak hanya atlet nasional.
Atlet asal Malaysia, Filipina, dan Uzbekistan ikut ambil bagian. Meski baru pertama mengikuti kejuaraan bertaraf internasional, namun Huda mengaku tak minder dan grogi. “Saya sudah biasa mengikuti turnamen. Itu, modal utama saya. Jadi, tidak grogi sama sekali. Perasaan saat bertanding juga biasa saja,” terang Huda. Meski terlahir dari keluarga yang punya basic kuat di olahraga catur, namun Huda mengaku tak pernah dipaksa untuk bermain catur. Kecintaan akan olahraga tersebut tumbuh sendiri seiring dengan aktivitasnya yang sering melihat ayah dan kakaknya bermain catur. [wap]

Rate this article!
Tags: