Dua Tahanan Rutan Medaeng Surabaya Ikuti UN

Dua Tahanan Ikuti UN di Rutan Medaeng

Dua Tahanan Ikuti UN di Rutan Medaeng

Surabaya, Bhirawa
Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang dilaksanakan Senin (5/5), berjalan lancar. Tak hanya disekolah saja, dua tahanan Rumah Tahanan (Rutan) Klas I Surabaya di Medaeng Sidoarjo, turut mengikuti UN.
Kepala Rutan (Karutan) Medaeng Kadiyono saat dikonfirmasi membenarkan bahwa ada dua hunianya yang mengikuti UN. Dua tahanan yang masih SMP itu adalah Wisman Abas dan Yanuar Ilyas dari MTs Ponpes Islam At-Tauhid. Keduanya merupakan pelaku pencurian dengan pemberatan yang terkena Pasal 365 KUHP.
“Memang benar, ada dua hunia kami yang sedang menjalani UN didalam Rutan. Karena terjerat kasus curat, keduanya harus mengerjakan soal UN didalam tahanan,” terangnya kepada wartawan, Senin (5/5).
Dijelaskannya, ke dua pelajar berstatus tahanan tersebut mengerjakan UN di aula rutan yang berada di lantai II. Sedangkan untuk pelaksanaan UN di rutan Medaeng, wajtunya sama dengan yang berlangsung di sekolah atau tempat lain. “Waktu UN sama, dari mulai pukul 07.30 sampai berakhir pukul 10.30 WIB,” kata Kadiyono.
Senada dengan Kadiyono, Humas Rutan Medaeng Hartaya mengatakan sebelum ujian ke dua siswa tersebut diberi fasilitas tersendiri untuk mempersiapkan ujian. Adapaun fasilitas yang disediakan pihak Rutan yakni tempat dan waktu tersendiri, agar keduanya dapat belajar dengan tenang dan mempersiapkan segala keperluan saat UN.
“Buku-bukunya yang membawakan orang tua mereka masing-masing. Kami hanya beri fasilitas agar tenang belajar untuk dapat lulus sekolah,” ucap Hartaya.
Ditambahkan Hartaya, dalam pelaksanaan UN pihak Rutan Medaeng dibantu oleh bagian pengawas ujian dari pihak Dinas Pendidikan. Penjagaan ini akan dilakukan sampai UN SMP dan MTs sendiri akan berlangsung hingga Kamis (8/5) mendatang.
Terkait perlakuan istimewa pada kedua tahanan itu, Hartay menampik adanya pengecualian terhadap tahanan. Menurutnya, walaupun keduanya statusnya menjadi tahanan Rutan Medaeng, namun kewajibannya sebagai pelajar harus dipenuhi. Salah satunya yakni mempersilahkan keduanya untuk mengikuti UN.
“Tidak ada pengecualian terhadap tahanan. Untuk hal pendidikan, kami mendukung dan memfasilitasi tahanan agar mengikuti UN,” tandasnya. [bed]

Tags: