Dukung Kelestarian Gili Ketapang, Untag Surabaya Donasikan 800 Botol Ecobrick

Rektor Untag Surabaya Dr Mulyanto Nugroho menyerahkan ecobrick secara simbolis kepada Nina Budiono, Community Manager Paiton Energy.

Surabaya, Bhirawa
Upaya pelestarian lingkungan terus digalakkan oleh berbagai elemen masyarakat. Tak terkecuali kalangan mahasiswa di lingkungan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya.
Sebuah upaya gaya hidup sadar lingkungan (Eco lifstyle) tengah digalakkan secara serius. Salah satu wujudnya ialah donasi eco brick yang terbuat dari botol plastik berisi sampah plastik. Hasilnya, 800 eco brick telah didonasikan untuk pelestarian Gili Ketapang, Probolinggo.
Rektor Untag Surabaya, Dr. Mulyanto Nugroho, MM., CMA., CPA mengungkapkan, langkah ini dilakukan untuk membangun kesadaran seluruh masyarakat kampus agar bertanggung jawab dengan sampahnya sendiri. Hal itu sudah mulai ditanamkan sejak mahasiswa baru masuk menjadi bagian dari Untag Surabaya. “Pada saat Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) lalu, kita sudah mendonasikan 800 botol eco brick yang dibuat oleh 2.693 mahasiswa baru,” terang Nugroho.
Eco brick, lanjut dia, menjadi upaya pembiasaa dalam eco lifstyle. Hal tersebut akan terus diterapkan di Untag. Tak terkecuali dalam pelaksanaan wisuda Untag tahun akademik 2017/ 2018 Surabaya hari ini, Sabtu (8/9). Tercatat ada 1.417 wisudawan dan tamu pengantar akan mendapat imbauan agar bertanggung jawab dengan sampah yang mereka tinggalkan di kampus Merah Putih tersebut.
Program eco lifestyle ini, lanjut dia, merupakan bagian dari program eco campus. Sebuah prestasi yang diraih sebagai juara 1 eco campus se-Surabaya akan terus dipertahankan. “Preatasi ini juatru memotivasi kami untuk mewujudkan program-program konkrit bagi linggkungan,” jelasnya.
Nina Budiono, Community Manager Paiton Energy mengungkapkan, Untag telah mempelopori pembuatan ecobricks sebagai wujud eco lifestyle. “Untag ini merupakan pelopor untuk eco lifestyle dan satu-satunya kampus yang ber-ecobricks,” akunya.
Ia juga berterimakasih kepada mahasiswa baru atas 800 botol ecobricks yang didonasikan. “Saya mewakili forum CSR Surabaya dan juga mewakili teman-teman di Gili Ketapang Probolinggo mengucapkan terimakasih,” tuturnya.
Nina menambahkan, bahwa hasil dari pembuatan ecobricks nantinya akan diserahkan ke pengelola Pantai Gili Ketapang yang menghadapi tantangan rusaknya terumbu karang karena ditambang secara serampangan untuk bahan bangunan. Eco brick akan menjadi bahan bangunan pengganti batu coral, sehingga ekosistem laut dapat diselamatkan.
Ketua pelaksana PKKMB, Dr. Rachmawati Novaria, MM., berharap program pembuatan ecobricks ini tidak hanya berhenti di tahun ini saja, melainkan akan berkelanjutan di tahun-tahun berikutnya. “Harusnya bisa berlanjut terus, nanti mungkin kita bisa menyumbang lagi. Jadi program nya bisa berkelanjutan, sustainable,” harapnya. [tam]

Tags: