Dukung Pengeboran Minyak Dibawah Alun-alun

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Bojonegoro, Bhirawa
Bupati Bojonegoro Suyoto mendukung rencana  Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) mengeboran kandungan minyak yang ada di bawah alun-alun dan kantor Pemkab Bojonegoro.
Bupati Bojonegoro, Suyoto, meminta agar SKK Migas agar menyalurkan aspirasi warga yang tanahnya ingin disewa dan bukan dibeli pada kementerian ESDM.  “Saya lebih suka jika tanah warga bisa disewa. Mudah-mudahan aturannya sudah mengizinkan. Biar Menteri ESDM yang menjawab,” ungkap Suyoto kepada Bhirawa, Rabu (8/9).
Tentang aspirasi warga agar kegiatan pengeboran memperhatikan keselematan lingkungan, termasuk mengantisipasi banjir yang menjadi langganan Desa Banjarsari, Suyoto justru mengharapkan warga bisa mendata seluruh hal yang harus diperhatikan oleh Pertamina.
“Silakan semua aspirasi disampaikan, nanti akan dituangkan dalam dokumen UKL UPL. Disana akan tertuang bagaimana cara untuk mengatasi semua masalah, termasuk banjir, risiko kebicoran gas hingga mengeliminir dampak flare,” kata Bupati yang akrab disapa Kang Yoto itu.
Soal harga pengadaan tanah, Kang Yoto menjamin tidak akan merugikan pemilik tanah karena sudah ada aturan dan tim penilai. “Harganya pasti tidak merugikan, harga wajar sesuai pasaran,” katanya.
Field Manager JOB PPEJ Junizar Dipodiwirjo menjelaskan, JOB PPEJ optimistis kandungan minyak di bawah alun-alun Bojonegoro bisa menghasilkan minyak untuk bisa kembali menambah produksi lapangan Sukowati.
Alasanya, JOB PPEJ sebelum ini sudah mengeksploitasi sumur Skw 28 di Sukowati PAD B dengan hasil yang bagus. Lokasi sumur Skw 28 itu ada di pinggiran struktur Sukowati PAD C-1.
“Karena itu kami yakin PAD C-1 ini hasilnya juga akan bagus,” katanya.
Ditambahkan, tiap tahun produksi lapangan Sukowati mengalami penurunan alamiah sekitar 40%. Kini produksinya tinggal 16.500 barel per hari. Karena itu  harus menemukan cadangan baru agar produksi bisa kembali ditingkatkan.
Pengeboran minyak yang ada di bawah alun-alun akan dilakukan dari Desa Banjarsari yang jaraknya sekitar 1,2 km. Untuk mengetahui persis kandungan minyak di bawah alun-alun Bojonegoro itu, lanjutnya, akan dilakukan pengeboran awal 1 sumurý. Luas lokasinya sendiri dapat menampung hingga 3 sumur.
“Total cadangan minyak di Sukowati diperkirakan 200 juta barel. Yang sudah diproduksi sekitar 108 juta barel. Meski begitu, kita  masih harus memastikan berapa persis kandungan minyaknya,” pungkas.
Dalam izin yang kini sedang diproses, produksi maksimal di sumur Sukowati PAD C-1 akan mencapai 5.000 barel per hari. Jika ternyata produksinya melebihi, akan diajukan izin baru, termasuk AMDAL yang lebih lengkap sebelum dieksploitasi lebib besar. [bas]

Tags: