Eddy Rumpoko Bantah Mundur dari Tim Transisi PSSI

Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko

Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko

Kota Batu,Bhirawa
Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko [ER], membantah jika dirinya akan mundur dari keanggotaan Tim Transisi PSSI yang dibentuk Menpora. Isu mundurnya ER dari Tim Transisi ini menguat berkaitan dengan rencana keikutsertaannya dalam bursa pemilihan Bupati Kabupaten Malang yang akan digelar dalam waktu dekat.
“Kenapa harus mundur dari Tim Transisi, ya malah harus majulah. Saat ini saya malah menunggu Menpora untuk melakukan rapat kordinasi yang akan dilaksanakan dalam minggu ini,”ujar ER, Selasa (12/5).
Walikota Batu itu mengaku, sejak awal telah menyatakan siap masuk Tim Transisi. Pasalnya, amanah tersebut merupakan bagian dari tugas sebagai warga Indonesia. Dibutuhkan keseriusan penanganan masalah persepakbolaan di Indonesia. Dia percaya, keterlibatannya merupakan bentuk pengabdian terhadap bangsa.
Dengan tetap berada dalam keanggotan Tim Transisi, ER juga membantah jika ia telah mengundurkan dari dari jabatan Walikota Batu guna mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati (Bacabup) Kabupaten Malang. Namun bukan berarti belum mundurnya dari kursi Walikota Batu, dirinya tidak ikut mencalonkan diri sebagai Calon Bupati Malang.
“kalau masalah itu (ikut mencalonkan diri sebagai Bupati Malang) tergantung kepada keputusan Ibu Ketua Umum PDIP (Megawati Sukarno Putri). Apa yang akan diminta oleh ibu ketua umum akan kita laksanakan,”jelas ER.
Pihaknya juga bertekad untuk memperbaiki manajemen dan mengurai benang kusut yang terjadi di dunia sepak bola di Tanah Air.
“Kalau sekarang ada beberapa anggota yang mengundurkan diri dari tim transisi, saya akan tetap bertahan dan terus berupaya berjuang untuk membangun sepak bola yang lebih baik melalui tim transisi ini,” tegas Eddy Rumpoko di Malang, Selasa.
Hanya saja, lanjutnya, sampai saat ini dirinya belum mengetahui secara jelas apa program dari tim transisi bentukan Menpora tersebut, karena sampai saat ini juga belum ada pertemuan (rapat). Apa tugas dan pekerjaan yang diemban tim transisi masih belum jelas dan pasti.
Selain itu, katanya, bidang apa yang bakal dikerjakan dan dilakukan sebagai prioritas juga belum dijabarkan secara gamblang. Namun demikian, pihaknya akan tetap berupaya berjuang untuk memperbaiki, membenahi dan mengurai benang kusut dan apa yang sebenarnya terjadi di dunia persepakbolaan nasional.
“Kami akan menunggu kapan diundang rapat bersama dan duduk satu meja dengan seluruh anggota tim transisi bentukan Menpora ini. Harapan kami secepatnya bisa direalisasikan agar persoalan persepakbolaan nasional bisa segera diurai dan dicari solusinya dengan cepat,” ujarnya.
Menyinggung adanya dualisme kepengurusan dua klub yang sampai saat ini belum ada tanda-tanda membaik, Eddy yang juga Wali Kota Batu itu mengatakan harus segera diselesaikan dengan melihat data dan keadministrasian yang otentik.
Dan, yang terpenting, tegasnya bagaimana caranya membuat klub bersangkutan tidak rugi dan tetap mampu memberikan kontribusi positif pada daerah , masyarakat maupun klub bersangkutan.
“Kami akan melihat keotentikan data administrasi klub-klub yang mengalami dualisme kepengurusan ini, setelah itu diverifikasi, nah dari situlah kami akan tahu dan bisa menyelesaikan persoalan dualisme kepengurusan tersebut,” ucapnya.
Dari 17 orang anggota tim transisi yang ditunjuk Menpora Imam Nahwari, saat ini sudah ada tiga anggota yang mengundurkan diri. Ketiga nama yang sudah mengundurkan diri sebagai anggota Tim Transisi. Mereka adalah Velix Wanggai (mantan staf khusus Presiden SBY), Darmin Nasution (mantan Gubernur BI), dan Farid Husain (Ketua PMI dan mantan juru runding perundingan soal Aceh di Helsinki). Bahkan, Walikota Bandung, Ridwan Kamil, juga dikabarkan mundur. [nas.ant]

Tags: