Endah Ayu Lestari: Capaian ORI Difteri Rata-Rata Di Atas 90 Persen

Pelaksanaan ORI Difteri tahap ketiga di kota Probolinggo.

Kota Probolinggo, Bhirawa
Outbreak Response Immunization (ORI) difteri kali ini memasuki tahap tiga. Untuk mensukseskan gerakan ini, Dinas Kesehatan Kota Probolinggo melalui Puskesmas menggelar imunisasi serentak selama bulan November, di posyandu-posyandu seluruh Kota Probolinggo. Salah satu posyandu yang menggelar imunasi ini adalah Posyandu Mawar Putih, RW VI Kelurahan Mangunharjo.
Plt. Kepala Puskesmas Jatim, Endah Ayu Lestari, Kamis 15/11 mengungkapkan di wilayahnya ada sekitar 8.600an sasaran yang harus mendapat imuniasi difteri. Sementara itu, jumlah balita yang menjadi sasaran Posyandu Mawar Putih mencapai 70 sasaran.
“Puskesmas Jati ini menaungi Kelurahan Jati, Kelurahan Mangunharjo, dan Kelurahan Wiroborang. Ada sekitar 8.600an saran yang harus menerima imunisasi difteri. Khusus wilayah Mangunharjo ini yang kita antisipasi, karena kita punya pelabuhan. Penderita Difteri justru bukan dari wilayah kami, tapi yang bersangkutan adalah warga dari luar Kota Probolinggo, masuk melalui Pelabuhan Probolinggo, dan berobat di RSUD. dr. Moh. Saleh,” ungkap Endah.
Sebelumnya pada tahap satu, yang sudah dilaksanakan bulan Februari, capaian Puskesmas Jati 98 persen. Sementara pada ORI difteri tahap dua hanya mencapai 95 persen. Penurunan ini disebabkan isu terkait kandungan babi pada vaksin difteri. Padahal MUI sudah memastikan untuk vaksin imunisasi sifatnya diperbolehkan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Probolinggo, Ninik Ira Wibawati mengungkapkan capaian ORI difteri di Kota Probolinggo rata-rata di atas 90 persen. Pelaksanaan putaran satu mencapai 93,33 persen. Sedangkan pada putaran dua mencapai 90,07 persen. Penurunan ini terkait pemberitaan kehalalan vaksin yang memang meresahkan.
“Dengan target minimal 90 persen, dari jumlah sasaran riil 69.671 anak, yang terimunisasi sebanyak 62.753 anak. ORI pertama dan kedua sebagai upaya pengendalian KLB difteri. putaran ketiga akan dilaksanakan sampai dengan bulan Desember 2018. ORI difteri perlu dilakukan sebanyak tiga kali untuk membentuk kekebalan tubuh dari bakteri corrynebacterium dipheriae,” lanjutnya.
Akan tetapi pencapaian Outbreak Response Immunization (ORI) Difteri, di Kota Probolinggo sudah melebihi target se – Jawa Timur. Dijelaskannya, jika ORI Difteri bertujuan mengantisipasi penyebaran penyakit yang disebabkan bakteri Corynebacterium Diphteriae, terhadap anak – anak.
“Kota probolinggo sudah melebihi target se – Jatim yakni minimal 90 % terimunisasi. Pelaksanaan putaran Pertama ORI Difteri di Kota Probolinggo mencapai 93,33%,” terangnya.
Lanjutnya, jika ORI Difteri dilaksanakan sebanyak tiga putaran di tahun 2018. Putaran pertama pada bulan Februari, putaran ke dua pada bulan Juli, serta putaran ke tiga kini sedang berjalan dilaksanakan hingga Desember mendatang.
WaliKota Probolinggo, Rukmini berharap, pencapaian ORI Difteri di Kota Probolinggo, bisa mencapai 100%. Dijelaskannya, jika saat ini cakupan Kota Probolinggo, sudah mencapai 93,33%, hampir menuju 100%. Dari jumlah sasaran 70.082 anak, yang terimunisasi sebanyak 65.411 anak.
“Saya berharap untuk putaran ke tiga ini bisa meningkat. Momennya pas, karena kegiatan belajar di sekolah telah kembali aktif. Target ORI terbesar pada anak sekolah yaitu 82,5 persen. Saya himbau ibu – ibu memperhatikan perkembangan anaknya. Apabila anaknya kurang lincah, sakit atau gangguan lainnya segera periksakan ke dokter,” tambahnya.(Wap)

Tags: