Etos dan Inovasi Guru di Tengah Pandemi Covid-19

Refleksi Hari Guru Nasional 2020
Oleh :
Efi Usdiana, S.Sos
Guru mapel Sosiologi di MAN 2 Bojonegoro
25 November 2020 ini sangat spesial bagi guru. Guru- guru selalu melakukan refleksi demi profesionalime dan dedikasi. Sebab bagaimanapun esensi seorng guru merupakan pilar dalam dunia pendidikan. Keberhasilan pendidikan sangat tergantung pada peran strategis guru. Eksistensi guru sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan usia dini pada jalur formal tercantum pada Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005.

Bagaimana seharusnya dilakukan guru di tengah pandemi seperti Ini baik yang yang menyangkut peran dan inovasi pembelajaran?

Marwah Guru

Menurut Undang-Undang tersebut Menegaskan bahwa guru dan dosen wajib memiliki kualitas akademik, kompetensi , sertifikat pendidikan ,sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Profesi guru merupakan profesi yang menuntut seseorang untuk memiliki dedikasi tinggi dalam pendidikan, guru merupakan sumber daya manusia yang mampu dan berusaha menyongsong pembangunan. Guru sebagai sosok yang berpendidikan tinggi mampu melaksanakan knowledge transfer dan knowledge sharing kepada peserta didik , melalui proses pembelajaran yang dilaksanakanya.

Namun adanya penyebaran coronavirus disease 2019 atau dikenal dengan Covid-19 yang melanda negara Indonesia menyebabkan adanya social change. Social change adalah perubahan yang terjadi pada struktur dan fungsi masyarakat (Kingley Davis), perubahan dalam struktur masyarakat secara signifikan dirasakan, terjadi dalam dunia pendidikan.

Dunia pendidikan mengalami perubahan dalam pelaksanaan sistem pembelajaran. Demi menjaga serta mencegah penyebaran Virus Covid-19 , Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud ) menerbitkan Surat edaran Nomor 15 Tahun 2000 , tentang pedoman penyelanggaraan belajar di rumah dalam masa darurat penyebaran Covid-19. Metode pelaksanaan pembelaran dari rumah ( BDR ) dilaksanakan dengan dua pendekatan yaitu pembelajaran jarak jauh dalam jaringan ( Daring ) dan pembelajaran luar jaringan atau ( Luring )

Pembelajaran daring menuntut proses pembelajaran dilaksanakan di rumah dengan menggunakan jejaring internet. Pelaksanaan daring merubah posisi guru dalam melaksanakan kewajibanya, kewajiban guru sebagai pengajar yang lazimya dilaksanakan secara tatap muka di sekolah berubah menjadi pengajar jarak jauh.

Posisi guru yang banyak menghabiskan waktu kerja di rumah menimbulkan stigma negatif masyarakat terhadap profesi guru. Stigma negatif lainya terhadap guru saat pandemi covid -19 ini muncul karena banyak para siswa yang mengalami beban psikologis akibat menumpuknya tugas yang diberikan oleh guru, dengan beban psikologis yang dialami siswa menyebabkan orang tua yang merupakan bagian dari masyarakat selalu mengatakan bahwa guru tidak memiliki perasaan, seenaknya sendiri dll. Berbagai stigma negatif yang muncul di masyarakat terhadap guru otomatis menimbulkan pertanyaan yang mengelitik bagaimanakah sebenarnya kredibilitas guru saat pandemi covid-19 ini.

Menguatkan Peran

Lantas bagaimana agar guru mampu menunjukkan kredibilitasnya di tengah stigma negatif masyarakat saat pandemi covid-19 . Dalam konteks ini harus ada upaya dari guru yang bersifat internal agar mampu menunjukkan kredibilitasnya. Serta ada kemampuan dan kemauan guru dalam mengaktualisasikan dirinya dalam masyarakat.

Kredibilitas adalah persepsi yang dimiliki seseorang tentang kelebihanya, sehingga bisa diterima oleh khalayak ( Prof. Dr.H.Hafied Canggara. M.Sc, 2008: 91). Kredibilitas berhubungan dengan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap profesi tertentu. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap profesi berhubungan dengan tingkat pelayanan maupun kemampuan seseorang dalam menguasai dan melaksanakan tugasanya. Kredibilitas guru bisa dibangun secara inhern dengan menambah pengetahuan yang dimilikinya dan memperbanyak wawasan untuk semua pengetahuan lainnya.

Upaya peningkatan kredibilitas guru bisa dilakukan dengan berbagai langkah. Pertama, menguatkan dedikasi yang tinggi terhadap profesinya. Dedikasi guru sebagai tenaga pendidik/ nurture harus mampu mengaplikasikan dirinya dalam kegiatan daring ( Misal : Dalam Proses pembelajaran daring guru tidak harus memberi tugas yang menuntut siswa untuk memperoleh nilai kognitif berupa angka, guru bisa memberikan tugas yang bersifat afektif, ajarkan siswa untuk aktif melakukan respon terhadap kondisi lingkungan pada saat ini.), guru mampu mencari terobosan baru di bidang pendidikan dengan berbagai inovasi pembelajaran selama daring (misal: Membuat vidio pembelajaran tentang kiat-kiat menghadapi pandemi yang dikaitkan dengan mata pelajaran yang diajarkan.), dalam pelaksanaan daring guru memberikan tugas kepada siswa secara berkesinambungan dan tugas yang sudah dikerjakan siswa jangan Cuma dibaca tetapi dikoreksi , kasih catatan kecil agar dibaca oleh siswa dan orang tua siswa.

Kedua,memperluas aksesbilitasnya. Aksesbilitas sangat penting pada zaman sekarang ini, perkembangan zaman menuntut guru untuk bisa mengikuti arus perubahan yang terjadi di masyarakat. Aksesbilitas dapat dibangun dengan aktif mengikuti berbagai pertemuan antar guru, mengikuti seminar dan berbagai pelatihan yang ada. Dengan sering melakukan interaksi antar guru dapat membuka cakrawala wawasan guru . Guru juga harus sering membuka jejaring internet , mampu menggunakan berbagai aplikasi internet untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran daring. Pada zaman sekarang semua kegiatan berkaitan dengan internet. jangan ada istilah guru gaptek dalam dunia pendidikan.

Ketiga, produktif dan inovatif. Kemampuan guru sebagai insan yang berpendidikan tinggi , memiliki skill yang yang bersifat kreatif, maka guru bisa menghasilkan produk-produk yang bermanfaat bagi masyarakat dan dunia pendidikan. Selain melaksanakan proses pembelajaran guru bisa membuat modul yang menarik bagi siswa , membuat lembar kerja siswa secara mandiri, menghasilkan buku yang berkaitan dengan dunia edukasi maupun berkaitan dengan kehidupan masyarakat serta melakukan bedah buku yang telah diciptakanya.

Keempat, Ciptakan guru yang responsif terhadap masyarakat. Guru adalah bagian dari perangkat komunitas masyarakat yang tidak bisa terpisahkan dari segala aktifitas kehidupanya. Semua aktifitas guru di masyarakat selalu dipantau dan dijadikan panutan. Sikap responsif guru terhadap masyarakat dapat ditunjukkan dengan selalu aktif berinteraksi dengan masyarakat, peduli terhadap lingkungan sekitar serta mampu memberi solusi dari masalah yang dihadapi masyarakat.

Nah, penguatan eksistensi guru di tengah masyarakat apalagi disaat pandemi dapat memunculkan kredibilitas terhadap profesi seorang guru. Semangat terus berkarya. Masa pandemi harus menjadi spirit untuk menguatkan etos dan semangat inovasi. Pandemi jangan sampai menjadi penghalang ikut mencerdaskan bangsa. Selalu jaga kesehatan, cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kegiatan 3 M sebuah solusi agar pandemi cepat berlalu. Oleh karena itu, guru-guru harus selalu berkarya dan menginspirasi lintas generasi. Selamat hari Guru Nasional 2020.

———– *** ———–

Tags: