Euforia Warga Desa Kembang Bondowoso dapat Gelar Upacara HUT Ke-77 RI

Sejumlah warga Desa Kembang Kecamatan Bondowoso saat menggelar upacara bendera merah putih dalam memperingati HUT RI 77. (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa.
Dalam memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke 77, euforia masyarakat untuk menyelenggarakan upacara bendera merah putih tak terbendung. Pasalnya setelah dua tahun terakhir tak bisa menggelar karena pandemi Covid-19, maka di tahun ini telah bisa di laksanakan kembali.

Antusiasme masyarakat dalam menggelar upacara bendera merah putih ini dilaksanakan oleh sejumlah warga Desa Kembang Kecamatan Bondowoso. Yang mana mereka sangat bersemangat meskipun mengalami keterbatasan fasilitas dalam pelaksanaannya.

Meskipun keterbatasan fasilitas dengan kesederhanaan, sejumlah warga Desa Kembang dari RT 22, RT 23 dan RT 24 itu tetap kompak menggelar upacara pengibaran bendera merah putih di sebuah pekarangan, Rabu (17/8).

Menariknya, secara umum biasanya petugas upacara diisi oleh orang – orang yang berpangkat. Namun di Desa Kembang ini para petugas upacara itu di isi oleh warga dari berbagai profesi, seperti diantaranya kuli bangunan, tukang becak, petugas kebersihan sekolah, buruh tani hingga pemuda – pemudi yang berstatus pelajar.

Dari sekian banyak warga yang menjadi peserta upacara, ada seorang nenek yang menyorot perhatian. Ia adalah Suyati yang diperkirakan sudah berumur 80 tahun lebih.

Sebagai sosok yang pernah merasakan belenggu penjajahan, Ia tampak lebih khidmat mengikuti upacara dibanding peserta yang lain.

“Saya masih ingat ketika dulu dijajah Jepang. Saat upacara tadi saya teringat dengan kata-kata Pak Karno ketika merdeka lewat radio,” ungkapnya.

Sementara, warga yang bertindak sebagai inspektur upacara mengatakan, jika pihaknya sangat senang bisa menyelenggarakan upacara bendera pada tahun ini.

Karena kegiatan yang demikian itu telah hampir dalam setiap tahunnya menjadi agenda rutin, namun pada dua tahun terakhir ini tidak bisa melaksanakan karena pandemi Covid-19.

“Sebelumnya kami pernah menggelar mas, tapi pas tahun kemarin pandemi tidak dulu. Alhamdulillah baru sekarang bisa kita menggelar upacara lagi,” ujar Pak Anton.

Sementara Ketua Panitia peringatan HUT RI ke-77 Desa Kembang Efril Kasiono, S.Sos., S.I.Kom mengungkapkan, terselenggaranya peringatan HUT RI ke-77 di lingkungannya muncul dari keinginan warga. Biaya yang diperlukan bersumber dari warga yang secara swadaya bahu membahu saling membantu.

“Rasa Ke-indonesiaan warga di sini sangat kuat. Karena kita ditakdirkan tidak terlibat melawan penjajah, setidaknya kita semangat untuk memperingati jasa-jasa pahlawan,” katanya.

Efril menjelaskan, selain menggelar upacara, adapun serangkaian HUT RI ke-77 sudah dilakukan sejak Jumat (12/18) lalu hingga Minggu (20/8) mendatang. Serangkaian kegiatan dijadwalkan ditutup dengan doa bersama.

Adapun lomba yang digelar dalam memeriahkan HUT RI 77 diantaranya sepak bola dangdut, kelernag, makan kerupuk, pukul air, nyu’un Gedeng,Lari Karung, memasukkan paku dalam botol dan JJS (Jalan jalan santai).

“Berbagai macam lomba dilakukan. Ada juga JJS berhadiah, dengan hadiah utama lemari es. Dananya dari penjualan kupon seharga Rp. 2000. Nanti akan ditutup dengan doa bersama,” tandasnya. [san.hel]

Tags: