FIK Unesa Gelar Seminar Keolahragaan

Dr Ali Satia Graha saat menjadi pembicara para seminar yang digelar FIK Unesa. ist

Dr Ali Satia Graha saat menjadi pembicara para seminar yang digelar FIK Unesa. ist

Surabaya, Bhirawa.
Masalah cedera selama ini menjadi hantu yang sangat menakutkakan bagi atlet, karena jika salah penanganan bisa membahayakan masa depan atlet.
Sayangnya hingga kini masih banyak atlet maupun pelatih yang belum bisa menangani cedera awal. Bahkan masih banyak atlet yang menggunakan cara tradisional seperti membawa ke sangkal putung atau ke tukang pijat yang tidak memiliki kompetensi merawat cedera awal.
Agar penanganan cedera bisa ditangani dengan benar  Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar seminar nasional keolahragaan Indonesia dan Workshop Neuromuscular Taping yang dilaksanakan di Auditorium Unesa Lidah Wetan Surabaya, Senin (29/8).
Menurut Dekan FIK Unesa, Prof Nurhasan, tujuan kegiatan ini untuk memberikan pengetahuan kepada atlet maupun pelatih penanganan cidera atlet agar tidak berakibat fatal.
“Saat ini perkembangan IPTEK olahraga sudah berkembang sangat pesat, sehingga lebih aman kalau cedera atlet ditangani oleh para dokter yang sudah ahli dibidangnya, seperti dokter spesialis seperti ortopedi, ahli rehabilitasi olahraga dan dokter yang khusus yang menangani cedera atlet,” kata Nur Hasan.
Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini banyak atlet Puslatda Jatim yang banyak mengalami cidera. Untuk memulihkannya mereka juga membutuhkan waktu istirahat untuk memulihkan cedera.
“Kalau cedera level I bisa ditangani oleh meseur, kalau  cedera sudah di  level II harus melalui medis karena penangananya harus dengan dokter melalui foto rontgen dan dokter-dokter spesialis,” katanya.
Ditemui ditempat yang sama, salah satu pembicara, Dr Ali Satia Graha mengatakan manfaat terapi meseur dalam pemulihan kelelahan dan pasca cedera sangat penting.
Selain itu masih banyak Atlet yang mengesampingkan tentang masalah kelelahan olahraga, seperti rasa nyeri. “Nyeri terlihat ringan, tapi kalau tidak ditangani dengan benar bisa berakibat fatal,” kata Ali Satia.
Dalam seminar, peserta selain teori juga diajak praktik langsung. Yang diharapkan usai seminar komunitas olahraga pengprop, olahraga rekreasi, dan olahraga pendidikan bisa langsung mengetrapkan di lapangan. [wwn]

Rate this article!
Tags: