(Film) Kehancuran Amerika

(Film) Kehancuran AmerikaBENARKAH banyak yang ingin melihat Amerika hancur porak poranda? Boleh jadi, sebagian warga Eropa timir, Timur Tengah, dan Asia Selatan, menginginkan hal itu. California utara diguncang gempa hebat sebesar 9,1 skala Richter, lalu disusul lindu hebat sebesar 9,6 skala Richter, di California selatan. Gedung-gedung tinggi dan apartemen ambruk mengubur penghuninya. Juga kebakaran hebat berkobar di kota-kota.
Situasi seperti (kehancuran dahsyat) itu segera bisa dilihat. Namun bukan pada realita, melainkan dalam sebuah film berjudul “San Andreas.” Bahkan simbol kehebatan Amerika dalam film, ikon tulisan Hollywood, juga roboh diguncang gempa. Jembatan San Fracisco “Golden Gate” juga roboh dilahap tsunami, termasuk kendaraan (dan penumpang) yang sedang melintas. Bangunan simbol kapitalisme dunia runtuh.
Kisah (gempa) dimulai dari area nyata kawasan Hoover Dam, di Nevada Amerika Serikat (AS). Di kawasan itu memang terdapat garis panjang retak tanah, tergambar satelit bagai bekas luka jahit. Itulah patahan lempeng gempa yang membujur sampai ke California Selatan. Hanya lokasi lempeng gempa yang asli. Selebihnya, seluruh kisah, hanyalah fiksi. Khayalan sutradara Brad Peyton.
Termasuk tsunami, yang digambarkan menerjangkan air bah ke jembatan San Fransisco, merupakan peng-gambaran dramatik. Karena berdasar gempa di lempeng San Anderas, tidak sampai menimbulkan tsunami. Simulasi komputer ke-gempa-an menaksir kekuatan gempa San Andreas, maksimal 8,3 SR. Lempeng sesar membujur sepanjang pantai barat Amerika, sejauh 1.300 kilometer dari Los Angeles sampai San Francisco. Bahkan lebih ke selatan beberapa puluh kilometer.
Selama bulan (Mei) ini di berbagai belahan dunia diramaikan munculnya suara terompet alam “sangkakala.” Ada yang menduga-duga itu sirine pertanda kiamat. Kawasan yang sering mendengar suara terompet alam, memiliki kondisi geografis yang hampir persis daerah Hoover Dam. Sama-sama dekat pantai. Aganya, fenomena badai yang menerjang kawasan lebih hangat akan mengeluarkan bunyi. Alam bagai “bersiul,” seperti sering terdengar pada kawasan hutan di Indonesia.
Film yang diproduksi oleh Warner Bros Picture, bersesuaian waktu dengan gejala terompet alam “sangkakala.” Maka diduga, film akan laris sejak pertama dirilis pada 29 Mei (2015) lalu. Ada dua tema yang akan dinikmati penonton. Yakni, kerusakan Amerika, dan kegaiatan resque (penyelamatan) oleh pilot penerbang “Ray” yang diperankan oleh Dwayne Johnson. Meski digolongkan sebagai film action, namun “Ray” menjadi kunci dramatikalisasi.
Heroisme pilot Ray, nampak pada upaya penyelematan korban gempa, mondar-mandir di berbagai negara bagian. Termasuk harus menyelamatkan putrinya, yang terisolasi diantara reruntuhan. Gedung-gedung yang ambruk menyebabkan putri pilot ini “terselip” di kedalaman reruntuhan. Sampai ayahnya datang menolong dengan segenap kekuatan dan spirit sebagai orangtua. Inilah dramatiknya, yang akan meneteskan air-mata penonton, meski tidak perlu membawa sputangan.
Tetapi pada tataran realita, lempeng sesar San Andreas, memang paling ditakuti di Amerika. Pada 18 April 1906, gempa sebesar 7,8 SR, terjadi di  San Fransisco, menewaskan 3.000 orang dan memicu kebakaran hebat. Begitu pula gempa dahsyat yang mengguncang Baja, California dan  barat daya Amerika Serikat, April 2010, dua orang tewas dan 100 orang terluka. Gempa juga  menggeser batas kota California. Tim geologi AS telah membuat hipotesa tentang kemungkinan dampak gempa San Andreas.
Namun dalam sejarah ke-gempa-an, tiada gempa yang mengalahkan tragedi  tsunami (berkekuatan 9,3 SR) di Aceh, 26 Desember 2004. Sebanyak 300 ribu jiwa tewas, terutama di negara yang berbatasan dengan langsung dengan Samudera Hindia. Lebih dari 200 ribu warga Aceh menjadi korban. Gempa bumi me-warning, manusia sehebat apapun tidk akan mampu melawan murka alam.

                                                                                                               ———— 000 ————-

Rate this article!
(Film) Kehancuran Amerika,5 / 5 ( 2votes )
Tags: