Forkopimda Trenggalek Ingin Persatukan antar Perguruan Silat

Trenggalek,Bhirawa.
Pencak Silat merupakan budaya warisan leluhur bangsa. Guna menjaga keberadaannya, sekaligus menjaga kerukunan antar perguruan silat, Forkopimda Trenggalek lakukan kegiatan Safari Perguruan Silat, Rabu (19/2)
Kegiatan yang digagas oleh Kapolres Trenggalek, AKBP Jean Calvijn Simanjuntak ini rencananya akan digelar rutin tiap hari Rabu, dari satu perguruan silat ke perguruan silat yang lain.
Kekompakan Forkopimda dan antar sesepuh perguruan silat di Trenggalek nampak pada Rabu malam tersebut. 9 sesepuh perguruan hadir bersama Bupati, Kapolres dan Komandan Kodim. Padepokan PSHT yang menjadi pertama yang dikunjungi. Kedatangan forkopimda dan antar sesepuh perguruan silat disambut hangat di padepokan ini. Kesenian Reog menyambut kedatangan mereka.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, berterima kasih atas penyambutan luar biasa dari Perguruan Setia Hati Terate tersebut. Diharapkan oleh pemimpin muda ini kerukunan dan silaturahmi antar perguruan silat seperti ini dapat terus terjaga, sehingga keamanan dan ketertiban bermasyarakat di Kabupaten Trenggalek dapat terlaksana dengan baik.
Bupati Trenggalek, “silaturahmi antar perguruan ini merupakan program yang digagas oleh Pak Kapolres,” ujar Nur Arifin kepada awak media.
Ditambahkan olehnya, tentunya tujuannya untuk menjaga konduaifitas Kamtibmas di Kabupaten Trenggalek. Dalam kesempatan itu suami Novita Hardini ini berterima kaih atas perestasi-prestasi yang diberikan oleh warga pencak silat di Kabupaten Trenggalek. “Saya berterima kasih seluruh warga pencak silat atas prestasi yang diberikan,” ungkapnya.
“Silaturahmi ditujukan semata-mata untuk mempersatukan antar perguruan pencak silat dan perguruan silat harus bisa menjaga kamtibmas,” lanjut Nur Arifin dalam kesempatan itu.
Akan ada 100 festival, sebentar lagi juga ada pesta demokrasi yang tentunya akan mendatangkan kerumunan masa, diharapkan Bupati Trenggalek kondusifitas kamtibmas dapat terus terjaga.
Bupati ini juga mengajak kepada para pendekar ini untuk ikut berpartisipasi dalam upaya pencegahan wabah Demam Berdarah. “Silatnya sekarang tidak melawan manusia namun melawan jentik nyamuk. Demam berdarah mewabah di Trenggalek, tutup pemimpin muda ini.
Kapolres Trenggalek, AKBP Jean Calvijn Simanjuntak menambahkan, Pencak Silat merupakan budaya kearifan lokal, sehingga pencak silat harus tetap terjaga.
“Makanya dalam ajang silaturahmi ini saya ikut menghadirkan semua Kapolsek dari semua wilayah yang ada untuk sama-sama ikut menjaga,” ucapnya.
Ditambahkan Jean Calvijn, hal ini ditujukan tidak lain untuk menjaga kerukunan antar perguruan pencak silat. Kondusifitas Kamtibmas di Kabupaten Trenggalek harus tetap terjaga,” lanjut Pamen Polri ini.
Senada dengan Kapolres dan Bupati Trenggalek, Plt. Komandan Kodim 0806 Trenggalek, Letkol Arh. Muharto Cusuma, juga menyinggung mengenai kodusifitas Kamtibmas di Kabupaten Trenggalek.
Menggantikan sementara tugas Dandim Trenggalek, Letkol Inv. Dodik Novianto, yang sedang melaksanakan tugas belajar, Letkol Arh. Muharto merasa punya tanggungjawab yang sama dengan Kapolres Trenggalek menjaga suasana Kamtibmas Trenggalek yang aman dan damai.
“Saya bangga baru lihat pencak silat seperti ini. Masuk sampai kedalam cukup bagus dan layak ditampilkan. Namun keseriusan dan emosi pendekar hanya dalam latihan saja, jangan dibawa keluar,” himbaunya.
Kendalikan emosi, sehingga antar perguruan tidak saling bersinggungan atau bergesekan sehingga kondusifitas Kamtibmas bisa terus terjaga, tukas Plt Komandan Kodim ini. (Wek)

Tags: