Cuaca Ekstrim, Dua Desa di Dua Kecamatan Terendam Banjir

Personel TNI dikerahkan membuat tanggul darurat dari sak.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kabupaten Probolinggo, Bhirawa
Belum usai banjir yang merendam dua dusun di desa/kecamatan Dringu kini banjir merendam dua desa di dua Kecamatan Kabupaten Probolinggo. Banjir terjadi luapan sungai akibat guyuran hujan sejak Jumat (21/2) sore hingga malam. Dua desa itu yakni Desa Bayeman di Kecamatan Tongas dan desa Lemah Kembar di Kecamatan Sumberasih. Banjir terjadi setelah aliran sungai desa setempat meluap dan mengalir ke perkampungan warga. Air setinggi sekitar paha orang dewasa itu pun memasuki rumah warga.
Kepala BPBD Kabupaten Probolinggo Anggit Hermanuadi, Jum’at 21/2/2020 malam mengatakan pihaknya telah mengerahkan anggotanya dan berkoordinasi dengan masyarakat guna penanganan banjir. Terkait jumlah rumah terdampak, Anggit menyampaikan pihaknya masih melakukan assesment. Masyarakat sudah diminta mengungsi ke tempat yang aman, anggota BPBD juga masih tetap di lokasi guna pemantauan, terangnya.
Anggit menyebut di Desa Bayeman, Kecamatan Tongas seorang warga bernama Asan (70) dilaporkan meninggal dunia karena serangan jantung saat tengah menguras perahu miliknya. Saat kejadian korban mengeluh sakit di bagian dada, hingga akhirnya tercebur ke Muara sungai desa setempat. “Informasi kami terima, diagnosa awal korban meninggal karena dugaan serangan jantung. Dan kami pastikan, bukan karena banjir,” jelasnya.
Saat malam itu pula pihaknya telah menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani banjir setinggi paha orang dewasa yang menggenangi rumah warga.
Lebih lanjut dikatakannya, kali Kedung Galeng meluap tim TRC langsung memantau perkembangan sejak malam hari. Dan besok harinya bersama TNI/Polri dan BPBD melakukan bersih-bersih dampak banjir lumpur di Desa Dringu dan Kedung Dalem, Kecamatan Dringu”, jelas Anggit Hermanuadi.
Berdasarkan hasil Asessment BPBD sedikitnya ada 600 rumah warga terdampak banjir tersebut. Hari ini kita meverifikasi dampak banjir Kali Kedung Galeng. Ada 600 rumah warga terdampak banjir lumpur. Tidak ada korban jiwa,”terangnya.
Endapan lumpur pekat, menutupi jalan desa dan pemukiman warga, di Dringu. Endapan lumpur itu, merupakan sisa banjir luapan kali Dringu.
Untuk membantu pengendara yang hendak berangkat kerja dan sekolah, warga sekitar pun kerja bakti. Menepikan endapan lumpur yang begitu licin. Ketebalan lumpur, mencapai atas mata kaki orang dewasa atau sekitar 30 sentimeter.
Kerja bakti pak, banyak pengendara yang terpeleset. Utamanya anak sekolah dan orang mau berangkat kerja, katanya.
Pembersihan lumpur juga dibantu personel gabungan, BPBD Kabupaten Probolinggo, pelajar dari siswa SMAN 1 Dringu, Polres Probolinggo dan Kodim 0820. Satu unit loader milik Dinas PUPR, juga dikerahkan. Untuk memudahkan pembersihan endapan lumpur.
Antisipasi banjir susulan, personel Kodim 0820, Polres Probolinggo dan BPBD Kabupaten Probolinggo, membuat tanggul sementara. Menggunakan bronjong pasir. Posisi tepian tanggul yang jebol, berada di Dusun Krajan Bandaran. Tepat di kelokan sungai. Sehingga debit air bertekanan tinggi pasca hujan deras di hulu, mendorong tanggul sementara itu. Berdasarkan pendataan BPBD, area tanggul yang jebol membutuhkan bronjong pasir selebar 15 meter.
Dandim 0820 Probolinggo, Letkol Inf. Imam Wibowo menyebut, pihaknya menerjunkan 121 personel untuk membantu bersih-bersih warga terdampak banjir luapan kali Dringu. Kami bantu masyarakat melakukan pembersihan dan membuat tanggul sementara yang jebol. Sampai nanti selesai, katanya.
Sejauh ini, pihak Tagana setempat, juga membuka dapur umum. Untuk membantu korban banjir. Dengan membagikan nasi bungkus pada warga terdampak. Beruntung ada bantuan nasi. Karena memang dari semalam sibuk membersihkan sisa banjir, tuturnya.
Malam sebelumnya, banjir luapan kali Dringu merendam dua desa. Ada sekitar 600 rumah warga terdampak banjir ini. Banjir luapan kali dringu dengan kondisi seperti ini, sudah lama tidak terjadi. Berdasar keterangan warga, banjir semacam ini terakhir terjadi pada 2010 silam. Ketika itu, banjir meninggalkan lumpur tebal pasca banjir, tambahnya.(Wap)

Tags: