Gairahkan Industri, Disperindag Gelar Lomba Desain Batik

Salah seorang peserta lomba desain batik sedang mempresentasikan hasil karyanya kepada dewan juri.

Salah seorang peserta lomba desain batik sedang mempresentasikan hasil karyanya kepada dewan juri.

Pemprov, Bhirawa
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jatim kembali menggelar Lomba Desain Batik 2016. Lomba yang telah dilaksanakan sebanyak 11 kali ini diikuti ratusan peserta dari tiga kategori yaitu kategori guru, umum/mahasiswa dan pelajar.
Menurut Kepala Disperindag Provinsi Jatim, Dr Ir M Ardi Prasetyawan Meng Sc Me, tujuan diselenggarakannya lomba desain batik ini adalah untuk menggairahkan iklim industry kreatif di Jatim khususnya bidang batik. Selain itu juga untuk menggali ide-ide desain baru dari kalangan mahasiswa, pelajar, guru, perajin dan masyarakat umum.
“Sama seperti lomba-lomba sebelumnya, setiap peserta mengirimkan kain yang sudah dibatik sesuai tema yang telah ditentukan. Untuk kategori guru temanya adalah motif batuk untuk pakaian kerja, kategori umum/mahasiswa motif batik untuk pakaian muslim dan pelajar motif batik untuk pakaian anak,” jelas Ardi, disela-sela penjurian lomba, Kamis (14/4).
Setiap tahun, lanjut mantan Pj Bupati Mojokerto ini, setiap tahun jumlah peserta lomba terus mengalami peningkatan. Karya desain yang masuk ke meja panitian mencapai 238 karya yang dikirim 222 peserta. Rinciannya, untuk kategori guru ada 47 karya dari 41 peserta, kategori umum/mahasiswa 83 karya dari 77 peserta dan kategori pelajar mencapai 108 karya dari 104 orang peserta.
Agar menghasilkan pemenang yang tepat, penjurian dilakukan dua tahap sejak 13-14 April. Untuk hari pertama, dipilih 10 nominasi dari masing-masing kategori. Kemudian hari kedua adalah sesi wawancara untuk menjamin keaslian karya. “Setelah itu baru ditentukan pemenangnya,” kar Ardi.
Sementara dewan jurinya diambilkan dari orang-orang yang sudah kompeten dibidangnya, Mereka adalah Karsam, SPd MA PhD yang merupakan praktisi batik, Farida, Dipl Teks MSc dari Balai Besar Batik dan Kerajinan Yogyakarta, Bayu Aria Wira K, SSn merupakan Desainer Batik sekaligus Pengajar di ISI Yogyakarta, Ir Restu Andoyo, MMT Kepala Seksi Desain Produk Industri Disperindag Provinsi Jatim dan Denny Djoewardi Ketua Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia Jatim.
“Total hadian yang kami berikan kepada pemenang lomba mencapai Rp74 juta. Terbagi atas juara satu, dua, tiga serta juara harapan satu dan dua dari masing-masing kategori. Untuk lima orang nominasi dari masing-masing kategori juga akan mendapat piagam penghargaan dan uang tunai,” jelasnya.
Sementara itu, salah seorang dewan juri, dari Balai Besar Batik dan Kerajinan Yogyakarta Farida, Dipl Teks MSc mengatakan, pihaknya sangat menyambut baik dan mengapresiasi upaya Disperindag Provinsi Jatim, dalam rangka menggairahkan berkembangnya batik di Jatim. Sebab dengan lomba semacam ini akan menambah kekayaan motif baru desain batik di Jatim.
“Dengan lomba ini akan muncul motif yang ekspresif, inovatif dan mempunyai ciri khas. Saya sudah empat kali menjadi juri lomba desain batik ini, dan perkembangannya sangat berbeda. Hasil desain terus membaik, sebab ada peserta yang tahun lalu ikut sekarang ikut lagi hasilnya tambah bagus. Itu artinya kritikan yang kita berikan kepada mereka dipelajari dan dituangkan dari hasil desain batiknya,” ungkapnya.
Menurut Farida, lomba ini menjadi semakin kredibel karena ada penjurian sesi wawancara. Dimana peserta diminta menjelaskan filosofi desain dan bagaimana cara membuat desain batik yang telah dibuatnya. “Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mengetahui originalitas karya. Kalau tidak hasil karyanya sendiri, pasti kesulitan menjelaskannya,” tandasnya. [iib]

Tags: