Gandeng USAID,Sidoarjo Siap Jadi Kota Literasi

Budaya baca telah diterapkan di SDN Sedatigede 2 Sidoarjo sebagai salah satu model sekolah literasi.

Budaya baca telah diterapkan di SDN Sedatigede 2 Sidoarjo sebagai salah satu model sekolah literasi.

Sidoarjo, Bhirawa
Mewujudkan Sidoarjo sebagai Kabupaten Literasi, Dinas Pendidikan Sidoarjo juga menggandeng USAID Prioritas untuk merumuskan konsep kabupaten literasi yang ideal dan sesuai itu, seperti apa. Sehingga Pemkab Sidoarjo mendorong kepada siswa untuk meningkatkan minat baca demi menambah ilmu pengetahuan yang ada.
Kepala Dinas Pendidikan Kab Sidoarjo, Jatim, Mustain B saat dikonfirmasi, Senin (1/2) kemarin mengungkapkan, kini budaya membaca di Indonesia masih kurang. Hasil dari penelitian organisasi dunia UNESCO mengatakan minat baca masyarakat Indonesia masih rendah.
Mustain menambahkan, kini pihaknya sudah menganggarkan dana sebesar Rp1 miliar untuk kegiatan membaca kepada para siswa di Kab Sidoarjo. ”Kegiatan Gerakan membaca menulis/literasi oleh 80 ribu siswa ini hanya gebyar saja, tetapi riilnya nanti ada di sekolah untuk menggiatkan budaya membaca di sekolah-sekolah,” katanya.
Sementara itu, pihaknya akan berupaya menggerakkan budaya membaca masyarakat Sidoarjo khususnya pelajar Sidoarjo. ”Salah satunya dengan diselenggarakan kegiatan kali ini sebagai langkah awal menggelorakan budaya membaca. Dinas Pendidikan Sidoarjo telah menyiapkan anggaran untuk membangkitkan budaya literasi tahun ini,” Jelasnya.
Sedangkan peran USAID Prioritas sendiri karena selama ini telah memiliki pengalaman dalam pengembangan budaya baca di sekolah-sekolah mitra mereka di Sidoarjo dan di wilayah Jatim. Untuk itu, bekerjasama dengan USAID Prioritas merupakan langkah yang tepat agar kabupaten literasi di Sidoarjo dapat segera terwujud.
Ketua DPRD Kab Sidoarjo, Sulamul Hadi Nurmawan juga mengatakan, kegiatan itu merupakan ajakan sekaligus contoh untuk gemar membaca. ”Melalui program gerakan gemar membaca kali ini kami ingin masyarakat Sidoarjo khususnya siswa siswi Sidoarjo kedepannya gemar membaca,” pungkasnya.
Karena menurutnya dengan membaca perlu selektif tidak hanya sekedar membaca tetapi perlu dicermati isi bacaan itu. ”Bacaan yang baik adalah bacaan yang membangkitkan semangat untuk belajar, selain itu dapat memberikan wacana dalam menambah ilmu pengetahuan. Dengan membaca maka bisa mempertanggungjawabkan masa depan bersama,” tuturnya. [riq]

Tags: