Gandeng 3.000 Ponpes, Polda Jatim Pecahkan Rekor MURI

Polda Jatim, Bhirawa
Perhelatan lomba dai dan daiyah yang digagas Direktorat Reserse Narkoba (Direskoba) Polda Jatim, Selasa (17/10) mendapat apresiasi dan memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia). Penyematan rekor MURI ini perihal 3.000 pondok pesantren (Ponpes) se Jatim yang berhasil dihadirkan Polda Jatim di Masjid Al Akbar Surabaya.
Pada lomba ini, turut hadir Forkopimda Provinsi Jatim, diantaranya Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf, Ketua MUI, PWNU dan DPW Muhamadiyah Provinsi Jatim, perwakilan dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim, perwakilan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim dan para Pejabat Utama Polda Jatim beserta Kapolres Jajaran Polda Jatim.
“Kegiatan ini hanya lomba dai yang melibatkan sebanyak 3.000 ponpe. Nah, kebetulan ada MURI, sehingga kita mendapat penghargaan,” kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin, Selasa (17/10).
Dijelaskan Kapolda, menghadirkan sebanyak 3.000 ponpes bukanlah hal yang mudah. Kebetulan Jawa Timur gudangnya pesantren, maka acara ini diakuinya berjalan dengan sukses dan lancar. Dengan adanya lomba dai, Machfud mengaku hal itu sebagai upaya Polda Jatim untuk membantu dakwah melalui pesantren dari generasi muda.
“Kapolri memang berpesan untuk merangkul pesantren. Tentunnya mengenai pesan kamtibmas, terorisme, dan narkoba yang bisa dijadikan bahan bagi dai muda yang menjadi tema lomba,” jelasnya.
Dengan adanya ceramah ini, Kapolda mengaku, para dai ini turut menyebarkan hal yang baik kepada masyarakat. Sekaligus sebagai upaya preventif atau pencegahan terhadap tindak pindana kriminalitas maupun kejahatan. “Kalau bisa tidak perlu ada yang melakukan kejahatan. Kita sebenarnya juga gak mau menangkap orang,” ungkapnya.
Selain itu, upaya preventif melalui dakwah para dai dan daiyah ini diharapkannya bisa mengurangi bahaya narkoba di generasi muda. “Jangan coba pil koplo dan narkoba. Seperti kemarin kasus Pil PCC obat berbahaya. Ini bisa dihindari lewat ceramah dari generasi muda kita ini,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf mengapresiasi upaya Polda Jatim dalam menggelar lomba dai. “Semoga peserta lomba dan para pemenangnya bisa menjadi mubaligh dan mubalighah dari generasi milenial atau generasi digital. Mereka memang harus diberikan panggung untuk bisa tampil dan Polda Jatim luar biasa bisa menggelar dengan mengajak 3.000 Ponpes,” imbuhnya.
Wagub menganggap saat ini zamannya telah diwarnai dengan teknologi, sehingga banyak mengubah pandangan dan kebiasaan masyarakat. Dengan ceramah dari adik-adik atau para dai dan daiyah ini, merupakan suatu kesempatan yang bagus untik bisa menunjukkan kemampuan dan menginspirasi generasi muda sekarang.
“Lomba melibatkan ribuan ponpes ini merupakan yang terbesar dalam sejarah Jatim. Semoga semua ikut menyeru di jalan Allah.  Mencintai Rasulullah dan kampanye mencintai bangsa dan tanah air dengan macam-macam cara, seperti menanggulangi terorisme dan narkoba,” harapnya. [bed]

Tags: