Gandeng Balitbang Jatim, UINSA Surabaya Berdayakan Budidaya Cacing

Tim UINSA Surabaya bersama Balitbang Pemprov Jatim saat foto bersama dengan seekor tikus putih sebagai bagian percobaan di stand pameran Jatim Fair 2019 di Grand City Surabaya. [achmad tauriq]

Surabaya, Bhirawa
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Jawa Timur, memberdayakan masyarakat yang kurang mampu agar bisa memanfaatkan budidaya cacing .
Menurut Dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya selaku Peneliti Pemberdayaan Masyarakat, Much Firman Mauludin SE MM, di Jatim Fair 2019 yang digelar di Grand City Surabaya mulai tanggal 8 hingga 13 Oktober 2019, Rabu (9/10) kemarin mengungkapkan produk unggulan yang dipamerkan ini merupakan hasil penelitian kerja sama Balitbang Pemprov Jatim dengan UINSA Surabaya yakni hasil olahan budidaya cacing.
“Hasil budidaya itu dapat bermanfaat untuk pupuk kascing/Vermikompos, Cacing Kering, Serbuk cacing dan cacing basah, makan unggas, keripik cacing serta menjadi bahan dasar obat – obatan herbal types,” terangnya.
Firman menambahkan, semua budidaya dari hasil penelitian ini adalah cacing lubricus atau cacing merah. Produksi cacing ini pun dikembangkan dan dibudidayakan dengan mediasi dari limbah kotoran ternak sapi yang membludak.
Namun inti dari keikutsertaan Balitbang Pemprov Jatim dibawah kepemimpinan Agus Wahyudi SH,MH dalam pameran itu adalah pengentasan kemiskinan khususnya di Jatim. ”Supaya masyarakat miskin bisa terangkat dan bisa mandiri untuk memenuhi perekonomian,” ujarnya.
Adapun pemberdayaan masyarakat dan penelitian yang sudah dilakukan selama dua tahun, untuk tahun pertama dibawah arahan Kepala Bidang, Dwi Lando MSi dan untuk tahun ini di bawah arahan Kepala Bidang Pengembangan Balitbang Pemprov Jatim Dr Turdmudji MM, serta Saiku Rokhim MKK, Ahmad Khairul Hakim MSi dan Dr Mustafa Hermanto MM di Dusun Ngantru, Kecamatan Kasiman, Bojonegoro ini telah berhasil meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Bahkan saat ini sudah ada kelompok Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) yang dibawah bimbingan Dinas Peternakan Bojonegoro.
Sementara itu di rumah produksi cacing di Dusun Ngantru Kasiman yang didirikan Balitbang Pemprov Jatim dan di resmikan Wakil Bupati Bojonegoro dan Kaban Balitbang Pemprov Jatim, Agus Wahyudi SH MSi kini dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat salah satunya dengan menjual cacing basah di tempat pemancingan.
Di harapkan dalam hitungan hari masyarakat bisa meningkatkan pendapatan secara langsung melalui pupuk dari kascing /vermikompos yang bisa dijual ke toko-toko bunga. ”Ini adalah strategi pendapatan masyarakat kecil untuk meningkatkan pendapatan dalam keseharianya. Sedangkan budidaya cacing sebagai bahan dasar obat-obatan dan kosmetik merupakan rencana jangka panjang,” jelas Firman. [riq]

Tags: