Gelombang Tinggi, Nelayan Kab.Malang Takut Melaut

Pedagang ikan di TPI Pondok Dadap, Desa Tambakrejo, Kec Sumbermanjing Wetan, Kab Malang saat menjual ikan hasil tangkapan nelayan Pantai Sendangbiru [yoyok cahyono/bhirawa]

Kab Malang, Bhirawa
Terjadinya tropical law atau badai tropis yang pusat tekanannya di sebelah barat laut Benua Australia telah menyebabkan gelombang tinggi di laut selatan Pulau Jawa. Dengan tinggi gelombang yang mencapai 4 meter, membuat nelayan Pantai Sendangbiru, di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang tidak berani melaut.
Koordinator Nelayan Pantai Sendangbiru, yang juga sebagai Kepala Desa (Kades) Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang Sudarson menjelaskan dengan tidak melaut membuat pasokan ikan berkurang. Sehingga berakibat, harga ikan semakin mahal, seperti ikan cakalang dan baby tuna, yang sebelumnya harga ikan tersebut Rp15 ribu-Rp 16 ribu per kilogram (kg) kni menjadi Rp 20 Ribu per kg.
“Cuaca ekstrem yang tidak menentu di wilayah pesisir pantai Malang Selatan, hal ini telah berdampak harga ikan naik,” paparnya.
Secara terpisah, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang Joko Budi Utomo menjelaskan, hujan yang mengguyur wilayah Malang Raya ini sejak bulan Oktober 2016 dengan intensitas curah hujan tinggi yang disertai angin kencang menyebabkan gelombang laut di wilayah Pantai Malang Selatan tinggi.
Oleh karena itu, pihaknya menghimbau kepada masyarakat Malang Raya, terutama masyarakat di wilayah Kabupaten Malang, untuk selalu waspada jika di wilayahnya terus menerus diguyur hujan. Karena wilayah Kabupaten Malang itu, rawan terjadinya bencana tanah longsor dan banjir. [cyn]

Tags: