Gerakan Syi’ah Ciderai Akidah Umat Islam

7-foto OPEN cyn-27-10-Foto Prof DR Muhamad BahrunKab Malang, Bhirawa
Salah satu Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Prof Dr Muhammad Bahrun menyatakan, dengan maraknya gerakan aliran sesat yang kini sudah menyebar ke seluruh tanah air, maka hal itu harus diwaspadai bersama, terutama pada umat Islam.
“Sebab, gerakan aliran sesat tersebut berpotensi untuk merongrong dunia perpolitikan di Indonesia. Sehingga dengan menyebarkan aliran sesat yang berkedok pada agama Islam, maka akan memecah belah diantara umat Islam di Indonesia. Serta juga akan menjadi bom waktu, yang tidak hanya pada umat muslim, itu juga akan memecah belah kerukunan umat beragama di bangsa yang tercinta ini,” ujar Prof DRMuhammad Bahrun, Minggu (26/10), saat menghadiri Deklarasi Nasional Gabungan Masyarakat Penyelamat NKRI, di Ma’had Tanfidzul Qur’an Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
Jika umat Islam terpecah, lanjut dia, maka keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi terancam. Karena dengan masuknya aliran sesat dengan mengatasnamakan agama Islam, maka umat Islam harus berani menolak dan jangan jadi pengikut.
Sehingga umat Islam harus tetap berpegangan pada akidah, serta Alqur’an dan hadist. Seperti di negera-negara Islam lainnya, tidak hanya kehadiran aliran sesat di tolak masyarakat muslim, tapi negara pun juga menolak dengan hadirnya aliran sesat tersebut.
“MUI sudah mengeluarkan fatwa soal Syiah sejak tahun 1984 silam. Namun, ancaman kehadiran mereka harus terus diantisipasi. Sedangan aliran sesat yang kita maksud tersebut sudah berkembang di Indonesia sejak reformasi 1998. Dan mereka berlindung dibalik isu Hak Asasi Manusia (HAM),” terang Bahrun.
Dengan masuknya aliran sesat yang berlindung pada HAM, tegas dia, hal tersebut telah mempermudah aliran sesat masuk Indonesia. Menurut Bahrun, toleransi tidak bisa berdiri sendiri. Sehingga untuk melawan aliran sesat selalu berbenturan dengan liberal, gender, dan HAM.
Di kesempatan itu, hal yang sama juga dikatakan Ketua MUI Sampang KH Bukhori Maksum, bahwa  aliran Syiah merupakan ajaran sesat yang saat ini sudah masuk ke Pulau Madura. Sehingga dengan masuknya aliran sesat itu, maka dirinya dan umat muslim di Sampang melawan untuk menumpas hingga ke akarnya.
Dia mengaku, konflik Syiah pernah terjadi di Sampang, sehingga dengan kasus tersebut, seharusnya menjadi ajang muhassabah bagi umat Islam. Karena aliran sesat itu sudah menciderai akidah umat Islam. “Saat itu MUI Sampang telah mengeluarkan fatwa secara terbuka, dan MUI dengan tegas bahwa Syiah merupakan aliran sesat dan menyesatkan,” tegasnya. [cyn]

Keterangan Foto : Prof Dr Muhammad Bahrun, saat memberikan sambutan dalam Deklarasi Nasional Gabungan Masyarakat Penyelamat NKRI, di Ma’had Tanfidzul Qur’an Desa Donowarih, Kec Karangploso, Kab Malang. [ cyn/Bhirawa]

Tags: