Gubernur Dukung Pembangunan Kilang Tuban Segera Dimulai

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo saat menerima Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto, di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo saat menerima Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto, di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Pemprov, Bhirawa
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo sangat mendukung rencana PT Pertamina yang akan segera membangun  proyek kilang minyak di Tuban. Untuk itu, mantan Sekdaprov Jatim itu meminta kilang minyak di Tuban bisa segera dimulai dan terealisasi dengan baik.
“Loyalitas birokrasi tegak lurus dengan keputusan Presiden RI. Apalagi rencana pembangunan kilang Tuban ini merupakan proyek sebagai solusi dan strategi nasional, maka harus didukung supaya dapat segera dimulai pembangunannya,” kata Gubernur Soekarwo, saat audiensi Direktur Utama PT Pertamina, Dwi Soetjipto, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (11/4).
Menurut Pakde Karwo, sapaan lekat Gubernur Soekarwo, pembangunan kilang minyak dan gas merupakan prioritas. Tapi karena Tuban merupakan bagian dari pengembangan industri, maka dengan dibangunnya kilang di Tuban diharapkan PT Pertamina bisa membantu mendorong daerah sekitar kilang nantinya menjadi kawasan industri. “Lebih bermanfaat jika lingkungan pelabuhan untuk pengembangan industri,” ujarnya.
Sementara itu, Dirut PT Pertamina Dwi Soetjipto dalam kesempatan itu melaporkan tentang rencana pembangunan kilang minyak di Tuban dan skenario tahapan-tahapan pelaksanaannya. “Tahun ini kita menyelesaikan segala sesuatunya, baik partnershipnya maupun designnya. Sudah mulai ada investasi pendahuluan yang diperlukan untuk persiapan. Seterusnya proyek akan berjalan, dan ditargetkan 2021 akan selesai dan beroperasi,” ungkapnya.
Mantan Direktur Utama PT Semen Indonesia ini menjelaskan, rencana pembangunan kilang di atas lahan 404 hektare memerlukan total investasi US$ 10 M atau setara Rp120 triliun. Pembangunan proyek ini dilakukan dengan cara join venture dengan investor asing. “Sekarang  sudah tahap proses akhir seleksi. Produk yang dihasilkan nantinya 300 ribu barrel per hari, bukan hanya minya dan gas, tapi juga chemical industry,” ungkapnya.
Perlu diketahui, sekarang dari beberapa kilang yang ada di Indoesia total kapasitas 880 ribu barel per hari kalau Tuban jadi untuk gasolin bertambah 300 ribu barrel, jadi total  1,2 juta barrel per hari. Padahal kebutuhan Indoesia antara 1,5 – 1,6 juta barel per hari. Pada 2025 ditargetkan Indonesia sudah bisa memenuhi kebutuhan sendiri. [iib]

Tags: