Gubernur Inginkan Bhirawa Dorong Inovasi Birokrasi

Pimpinan Umum Harian Bhirawa, Nawang Esthi Lestari bersama staf redaksi Selasa (30/8) kemarin mendengarkan berbagai masukkan dari Gubernur Jatim,  DR H Soekarwo SH MHum dan Kadinas Kominfo Pemprov Jatim, Ir Eddy Santoso MM di Ruang Kerja Gubernur di Jl Pahlawan, Surabaya menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-48 Harian Bhirawa yang jatuh setiap tanggal 5 Oktober. [trie diana]

Pimpinan Umum Harian Bhirawa, Nawang Esthi Lestari bersama staf redaksi Selasa (30/8) kemarin mendengarkan berbagai masukkan dari Gubernur Jatim, DR H Soekarwo SH MHum dan Kadinas Kominfo Pemprov Jatim, Ir Eddy Santoso MM di Ruang Kerja Gubernur di Jl Pahlawan, Surabaya menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-48 Harian Bhirawa yang jatuh setiap tanggal 5 Oktober. [trie diana]

Pemprov Jatim, Bhirawa
Persaingan pada pasar bebas ASEAN merupakan peluang besar untuk mendongkrak pertumbuhan perekonomian di Jatim. Sayang, hal ini belum dapat dipahami secara optimal oleh seluruh jajaran di Pemerintahan Pemprov Jatim.
Hal itu diungkapkan Gubernur Jatim Dr H Soekarwo saat  menemui jajaran Pimpinan Harian Bhirawa, Selasa (30/8). Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim menuturkan, di era demokrasi yang bebas seperti sekarang, peran pemerintah semakin kecil. Karena itu, pemerintah juga tidak bisa terus menerus mengandalkan APBD. Dalam hal ini, pemerintah harus bisa menjadi fasilitator untuk berbagai fungsi pembangunan.
“Menjadi fasilitator ini yang belum terlihat pada fungsi birokrasi sekarang. Karena itu, saya berharap Harian Bhirawa ikut serta mendorong peran-peran birokrasi secara substantif. Fungsi mereka adalah menelorkan program yang inovatif untuk menjawab tantangan pasar bebas saat ini,” terang Pakde Karwo. Fakta yang terjadi sebaliknya, Pakde Karwo masih melihat promosi birokrasi lebih kental pada persoalan personal oriented.
Selain inovasi, Pakde Karwo juga berharap Harian Bhirawa dapat menjadi refrensi bagi pemerintahan baik di provinsi maupun kabupaten/kota. Bahkan sudah menjadi keniscayaan, surat kabar harus bisa mendeskripsikan masa depan atau dampak dari sebuah public policy. “Ini masukan saya untuk Bhirawa. Momentum ulang tahun pada Oktober mendatang bisa menjadi moment yang pas untuk melakukan perbaikan,” tutur Pakde Karwo.
Pada Sarasehan ‘Mata Rakyat Mitra Birokrat’ yang akan dihelat 6 Oktober mendatang, Pakde Karwo mengungkapkan keinginannya untuk dapat hadir. Itu dianggapnya sebagai moment yang pas untuk saling bertukar pikiran antara Harian Bhirawa sebagai mitra, kepala daerah dan Pemprov Jatim sendiri. “Kita memang perlu kumpul-kumpul untuk membicarakan peran media massa dalam birokrasi ini,” kata Pakde Karwo.
Sementara itu, Pemimpin Umum Harian Bhirawa Nawang Esthi Lestari menjelaskan, momentum ulang tahun ke-48 Harian Bhirawa akan menjadi titik tolak perbaikan Bhirawa menjadi lebih baik. Sejumlah kegiatan akan dirancang untuk memeriahkan momentum tersebut. Diantaranya sarasehan ‘Mata Rakyat Mitra Birokrat’ yang akan mengulas secara tajam posisi Bhirawa di mata public (pembaca) dan mitranya, yakni birokrasi. “Tahun depan kita berencana menggelar birokrasi award  dengan berbagai kategori untuk mendorong inovasi pada birokrasi,” pungkas Nawang. [tam]

Tags: