Gubernur Jatim: Ini Momentum Kenalkan Potensi Wonosalam Jombang

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat menutup acara Permata CAI ke-40 di Bumi Perkemahan Kosambiwojo, Wonosalam, Jombang, Kamis (04/07). [Arif Yulianto/ Bhirawa].

(Tutup Permata CAI Ke-40) 

Jombang, Bhirawa
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa menegaskan, Perkemahan Masa Tahun Ajaran (Permata) Cinta Alam Indonesia (CAI) yang ke-40 bisa menjadi ajang dan momentum untuk memperkenalkan potensi alam dan agribisnis yang dimiliki Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang kepada para peserta Permata yang berasal dari seluruh Indonesia. Hal tersebut disampaikan Gubernur Khofifah saat diwawancarai wartawan usai menutup ajang Permata ke-40 di Bumi Perkemahan Kosambiwojo, Wonosalam, Jombang, Kamis (04/07).
Seperti diketahui, Kecamatan Wonosalam memiliki geografis pegunungan dengan potensi alam yang indah dan potensi agribisnis yang beraneka ragam. Salah satu potensi agribisnis yang terkenal dari daerah ini yakni buah durian.
“Mereka juga dari berbagai daerah bahkan juga dari luar negeri, jejaring ini luar biasa. Kalau mereka ke sini kemudian mereka melihat ada potensi durian, saya rasa petik, olah, kemas, jual. Mereka akan terinspirasi dari pemilik pohon atau petani durian. Jadi mungkin menjadi nilai tambah,” papar Gubernur Khofifah.
Sekadar diketahui, ajang Permata CAI yang ke-40 ini diikuti oleh 2000 peserta dari berbagai daerah di Indonesia dengan 16 ribu peninjau yang tercatat di panitia. Ajang tersebut dilakukan mulai tanggal 1 hingga 4 Juli 2019. Dengan banyaknya peserta dari berbagai daerah ini, Gubernur menambahkan, hal tersebut merupakan sebuah energi yang besar untuk menjalin persatuan dan persaudaraan yang kuat.
“Maka bangunan persatuan, akan bisa direkatkan oleh seluruh elemen strategis, salah satunya adalah LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia). Betapa kemungkinan ada beda-beda pendapat pada saat proses demokrasi kemarin, ini segera kemudian direkatkan,” beber Gubernur.
Selain itu Gubernur menambahkan, pentingnya peran tokoh informal leader dan religius leader untuk menterjemahkan nilai-nilai persatuan dan persaudaraan kepada masyarakat. Salah satu tokoh yang memiliki kapasitas untuk melakukan hal itu yakni, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Gading Mangu, Jombang, KH Abdul Aziz.
“Itu mengintroduksi kemandirian, itu kan luar biasa. Mengintroduksi enterpreneurship, mengintroduksi antinarkoba, itu juga luar biasa,” tandas Gubernur Khofifah.
Terkait hal ini, Gubernur mengingatkan akan bahaya terhadap penyalagunaan narkoba. Menurut dia, Jawa Timur saat ini menjadi korban penyalagunaan narkoba terbesar di Indonesia. Maka jika pada masing-masing peserta Permata CAI ke-40 ini mampu menjadi speaker gerakan anti narkoba, sambung Gubernur Jatim, hal tersebut dapat menjadi instrumen pencegahan terhadap penyalagunaan narkoba yang sangat efektif.
Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab yang juga hadir pada kesempatan tersebut memberikan apresiasi kepada LDII atas suksesnya acara tersebut. Bupati mengatakan, ajang Permata CAI yang sudah digelar selama 40 tahun terakhir ini merupakan bukti bahwa LDII telah memberikan kontribusi kepada masyarakat.
“Jadi sudah memberikan kontribusi yang sangat luar biasa bagi masyarakat Jombang,” kata Bupati Jombang.
Sementara itu, menurut ketua panitia acara, Didik Tondosusilo, sasaran kegiatan Permata CAI ke-40 di Wonosalam, Jombang ini merupakan generasi muda. Menurut Didik, seluruh peserta mengetahui dan memahami seluruh materi yang sudah diberikan selama empat hari pelaksanaan acara tersebut.
“Dan Insya Alloh bisa melaksanakan apa yang kita gembleng di bumi perkemahan Kosambiwojo ini,” kata Didik.
Masih menurut Didik, beberapa hal dari hasil empat hari dilaksanakannya perkemahan tersebut yang bisa disinkronkan dengan program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim yakni seperti pembinaan generasi muda dan santri. Bahkan ke depan menurut Didik, pihaknya akan melakukan sinkronisasi dengan Gubernur Jatim terkait penyamaan program tentang santri.
“Sehingga ke depan para santri ini bukan hanya duduk di meja pesantren, tetapi keluarnya bisa lebih baik lagi,” pungkas Didik.(rif)

Tags: