Gubernur Jatim Minta Perkuat Sifat Kerelawanan Melalui Regenerasi PMR

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa didampingi Ketua PMI Provinsi Jatim, H Imam Utomo S saat memberikan secara simbolis kepada salahsatu peserta yang menerima penghargaan dan lancana pendonor darah sukarela 75 kali di Islamic Center Surabaya, Kamis (19/12). [Achmad tauriq]

Surabaya, Bhirawa
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa meminta PMI Provinsi Jatim untuk melakukan penguatan regenerasi bagi para pemuda melalui PMR (Palang Merah Remaja).
Hal tersebut diunkapkan Gubernur Khofifah saat menghadiri penganugerahan Program Penghargaan dan Lancana Pendonor Darah Sukarela 75 kali di seluruh Jatim. “Kalau cerita PMI dalam top of mind kita adalah donor darah sementara PMI itu lebih dari sekedar donor darah karena ini adalah instusi kerelawanan yang melembaga keseluruh dunia. Oleh karena itu sifat kerelawanan ini harus terus dikuatkan antara lain melalui regenerasi penguatan PMR ,” terangnya di Islamic Center Surabaya, Kamis (19/12).
Ia menambahkan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan ada sertifikasi dari tujuh cluster yang sudah dilakukan. Untuk PMI akan dilakukan pada bulan Maret yang akan datang dan di dalam cluster tersebut ada cluster kesehatan, cluster hunian, cluster dapur umum dan seterusnya. “Saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kalau ada kerelawanan dengan ikhlas yang luar biasa maka itu adalah pendonor darah.
Pendonor darah tidak akan pernah mempersyaratkan darahnya untuk agama maupun suku dan ini adalah sesuatu yang tanpa batas, oleh karena itu persaudaraan tanpa batas, persatuan tanpa batas itu sesungguhnya bisa dicari refresinya di pendonor darah,” ujarnya.
Saat ini ada 419 yang mendapatkan Penghargaan dan Lancana Pendonor Darah Sukarela 75 kali dan di bulan Januari akan ada 322 pendonor di Jatim yang menjadi pendonor ke 100 kali serta 1.267 pendonor darah 50 kali.
“Harapannya di Kabupaten-kabupaten tertentu perlu di dorong, oleh karena itu pergerakan PMI menjadi bagian yang sangat penting tidak hanya donor darah tapi juga kerelawan kemanusian yang bisa menghadirkan nilai-nilai kesetaraan dan harmonis,” kata Khofifah.
Ketua PMI Provinsi Jatim, H Imam Utomo S mengatakan pemberian penghargaan ini sangat perlu diberikan kepada para pendonor darah ini karena mereka sudah dengan sukarela memberikan darahnya kepada yang membutuhkan.
“Yang saya minta tadi adalah mereka-mereka pendonor darah sukarela ini perlu ada yang meneruskan, mulai dari SMA sudah harus dilatih padahal selama 2,5 bulan baru darah itu diambil. Sementara itu trend donor darah ini terus naik pada dasarnya hampir sama terus. Tapi saya berharap mereka bisa rutin mendidik adik-adik mahasiswa agar terus bertambah karena kebutuhan darah kita yang akan datang lebih mudah tanpa perlu ada pengumuman-pengumuman tapi sudah teregristrasi saat waktunya mendonorkan darahnya,” jelasnya.
Untuk itu PMI juga sudah melakukan kerjasama dengan Dinas Pendidikan khususnya untuk mengajak anak-anak SMA usia diatas 17 tahun untuk ikut mendonorkan darahnya. “Kalau usianya masih terlalu mudah juga tidak boleh, usia terlalu tua juga tidak boleh diambil. Dan kami juga sudah banyak melakukan sosialisasi dengan mendatangi sekolah-sekolah maupun kampus,” pungkas Imam Utomo. [riq]

Tags: