Gubernur Jatim Pelopori Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Suban Wahyudiono beserta jajaran BPBD Jatim menerima biji/benih Asam dan Sengon dari Pt Bharata Sakti di posko BPBD Jatim. [Oky abdul sholeh]

BPBD Jatim, Bhirawa
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa memfokuskan upaya pemulihan, perbaikan lahan terdegradasi dan terdeforestasi pada wilayah hutan dan lahan di Jatim. Sekaligus sebagai pelopor rehabilitasi hutan dan lahan kritis dengan metode aeroseeding atau penebaran benih tanaman pada gunung dan lahan gundul melalui pesawat.
“Fokus rehabilitasi hutan dan lahan kritis yang dipelopori Gubernur Jatim ini bertujuan untuk memulihkan dan mempertahankan serta meningkatkan fungsi hutan, terutama di wilayah Jatim,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Suban Wahyudiono kepada Bhirawa Senin (27/1).
Kesungguhan itu, sambung Suban, diperkuat dengan surat Gubernur Jatim Nomor 360/098/208.2/2020 tanggal 20 Januari 2020. Yang berisi, meminta sesmua pihak dari unsur Pemerintah, dunia usaha maupun lembaga masyarakat agar dapat menyumbangkan biji maupun benih melalui BPBD Provinsi Jatim yang dibuka (penerimaan) sejak 20 Januari hingga 10 Ferbruari 2020.
“Benih yang disumbangkan bisa berupa buni, asam, trengguli (casia vistula), klerek (jabung), sengon tekik, wadang, beringin dan macadamia. Bisa dikirim maupun disumbangkan melalui BPBD Provinsi Jatim,” ucap Suban.
Benih yang terkumpul, masih kata Suban, nantinya akan ditabur di wilayah pegunungan yang ada di Jatim. “Nantinya benih ini ditabur pada wilayah gunung-gunung yang gundul di Jatim. Dengan menggunakan metode aeroseeding (penebaran benih melalui pesawat) seperti yang dipelopori Bu Gubernur,” ungkapnya. [bed]

Tags: