Gubernur Pastikan Kebutuhan APD Tenaga Medis Terpenuhi

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau pabrik garmen pembuat APD di Kota Probolinggo.

Pemprov, Bhirawa
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memastikan stok Alat Pelindung Diri (APD) bagi rumah sakit (RS) rujukan bakal tercukupi. Untuk memastikan pemenuhan kebutuhan itu, Gubernur Khofifah meninjau salah satu pabrik pembuat APD di Kota Probolinggo. Gubernur Khofifah berharap Jatim akan mendapat kuota khusus agar kebutuhan APD di Rumah Sakit rujukan di Jatim terpenuhi.
“Ahamdulillah, kemarin Pak Wali Kota menyampaikan informasi ini dan beliau kasih foto ini, saya kemudian datang ke sini ingin memastikan produksi APD dari PT ini,” ujarnya disela kunjungannya, Rabu (1/4).
Gubernur Khofifah mengakui, kebutuhan untuk ALD di Jatim cukup tinggi. Sementara jumlah stok akhir-akhir ini cukup langka. Untuk satu orang pasien dibutuhkan sekitar 23 APD per hari. Dimana ditangani oleh dokter, perawat, selama tiga sift. Kemudian belum lagi petugas pengganti spray. “Begini, satu pasien, sehari, itu membutuhkan sekitar 23 APD, untuk melayani satu pasien,” terangnya.
Dia mencontohkan, untuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soetomo saja, yang menangani sebanyak 11 pasien positif covid 19, dalam sehari membutuhkan sekurangnya 11 kali 23 APD atau sebanyak 253 APD. “Nah, yang seperti ini kan kita mesti ngitung, jadi sampai kepada peak-nya (puncak kebutuhan), kira-kira yang rumah sakit dalam koordinasi Pemprov itu butuh nya 3.200,” imbuhnya.
Angka 3.200 APD per hari bagi tim medik, paramedik dan frontliner itu, adalah eatimasi untuk pasien postif corona yang saat ini mendapat perawatan di Rumah Sakit. Sedangkan saat ini, ada sebanyak 68 pasien positif yang dirawat. “Kalau kita estimasi peak-nya sehari, kita harus memberikan garantie bahwa paling tidak pada peak-nya itu kita sudah siap APD kita,” imbuhnya.
“Jadi nggak bisa lagi hari ini cari, besok cari, gitu. Kenapa kita butuh kuota harian? supaya kita bisa terjamin bahwa tiap hari kita akan tersuplay gitu,” tandasnya.
Gubernur Khofifah menuturkan, di pabrik ini bisa memproduksi APD sebanyak satu juta pieces (potong) dalam sebulan. Tetapi, hasil produksinya tidak hanya didistribusikan untuk Jatim, tetapi juga ke berbagai daerah. “Saya minta kuota harian. Kenapa harian? karena yang lain juga butuh segera. Jadi kira-kira itu, supaya ada rasa aman bagi seluruh tenaga kesehatan. Apakah tenaga medik, tenaga paramedik, frontliner atau semua yang terkait dengan pelayanan pasien covid 19,” tuturnya.
Dia juga ingin memastikan bahwa ada produksi yang satu juta dalam satu bulan. Kemudian ketika ditanyakan, bahan bakunya tercukupi untuk sekitar 3 bulan kedepan, itu artinya bisa mencapai 3 juta pieces. “Kira-kira konversi dari konveksi untuk bahan baku APD, katanya bisa sampai 3 bulan. Ini artinya mengkonversi dari produk utama PT Ini,” tambahnya.
Gubernur Khofifah menyampaikan terima kasih, kepada pihak perusahaan garmen ini, yang mana ada niatan untuk bisa bersama-sama memberikan support, bagaimana pencegahan penyebaran covid 19 bisa dilakukan bersama-sama.
“Perlindungan bagi tenaga kesehatan. Apakah tenaga medik, tenaga paramedik, dan semua yang terkait dengan tenaga kesehatan, mudah-mudahan bisa tercukupi, karena ini PR di hampir seluruh dunia,” tandasnya.
Sementara itu, Wali Kota Probolinggo Habib Hadi bersama Kepala Bappeda Litbang Rey Suwigtyo saat berkunjung ke pabrik garmen terbesar di Kota Probolinggo PT Eratex Djaja Tbk, berharap perusahaan tersebut bisa memproduksi APD. “Saya berharap PT Eratex bisa memproduksi APD, karena saat ini kebutuhan APD sangat mendesak. Saya rasa mesin dan tenaga di Eratex sudah siap, tinggal bahannya saja,” ujar Habib Hadi.
Menurutnya, jutaan APD dibutuhkan secara nasional, sedangkan di Kota Probolinggo membutuhkan sekitar 500 piece APD. Jika Eratex siap, Habib Hadi akan menyampaikan ke Gubernur Jawa Timur terkait kesiapan pabrik di Kota Probolinggo.
“Kami dimintai masukan oleh gubernur, daerah-daerah mana yang ada pabrik garmen untuk ikut peduli dan ikut serta. Di Kota Probolinggo sudah ada pabrik yang memproduksi, apa Eratex memungkinkan ikut memproduksi?. Saya harap Eratex mengambul peran ikut sumbangsih untuk Negara kita,” terangnya.
Di tengah banyaknya kebutuhan APD terhadap Covid-19, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Probolinggo memberikan sumbangan APD. APD tersebut merupakan hasil donasi dari masyarakat, yang diberikan ke sejumlah rumah sakit seperti RSUD dr. Muhamad Saleh dan rumah sakit swasta termasuk Puskesmas dan dokter praktek pribadi.
Ratusan APD tersebut, diantaranya APD level 1 antara lain penutup kepala, handschoen, termasuk gogles atau kaca mata pelindung. Selain itu, baju hazmat, face shield, sepatu box dan multivitamin juga diberikan. “Jadi pemberian APD ini dari donasi masyarakat. Diberikan kepada rumah sakit, puskesmas maupun dokter praktek pribadi. Tentunya sebagai langkah antisipasi terhadap wabah Covid-19 atau virus corona, “ucap Ketua IDI Kota Probolinggo dr Intan Sudarmadi. [wap.tam]

Tags: