Gubernur Prediksi Golput di Jatim Hanya 30 Persen

Pemprov, Bhirawa
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo memprediksi angka golput atau tidak memilih pada pemilihan umum legislatif (pileg) kali ini hanya sekitar 30 persen. Optimisme Ketua DPD Partai Demokrat Jatim ini didasari track record jumlah angka golput di Jatim.
“Berdasarkan data historis, sejak era reformasi hingga sekarang jumlah pemilih di Jatim berada di posisi angka 75 persen. Itu artinya angka golput kali ini masih berada dikisaran angka 30 persen,” kata Soekarwo, ditemui usai melakukan pencoblosan di TPS (Tempat Pemungutan Suara) 27 Jalan Kertajaya Indah Timur, Kelurahan Manyar Sabrangan, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya, Rabu (9/4).
Menurut dia, angka golput tidak terlalu tinggi juga disebabkan aktor yang akan dipilih menyebar dan menyeluruh di 38 kabupaten/kota. Dekatnya pemilih dan yang dipilih ini dapat mendongkrak jumlah pemilih pada pileg 2014 ini.
“Kondisi ini berbeda dengan pilgub yang aktornya jauh dari pemilih. Aktor, dalam hal ini para caleg bisa menyapa langsung masyarakat untuk meminta datang ke TPS dan memilih. Di Jatim, sejumlah pejabat pusat yang berasal dari Jatim juga mencoblos di Surabaya, di antaranya Menteri BUMN Dahlan Iskan di Ketintang dan Mendikbud Mohammad Nuh di Rungkut Asri Utara,” jelasnya.
Pakde Karwo-sapaan lekat Soekarwo, mengaku sejak pagi sudah mengecek dan memantau informasi ke sejumlah kepala daerah dan penyelenggara Pemilu, seperti KPU Jatim, Bawaslu dan beberapa TPS. “Jatim memiliki tradisi luar biasa tentang kebersamaan, persaudaraan, dan terbuka. Kalau ada masalah, bisa diselesaikan secara musyawarah karena itu kultur masyarakat di sini,” katanya.
Saat pencoblosan, mantan Sekdaprov Jatim ini mengaku dirinya mengalami kesulitan melipat kertas suara saat di bilik suara. “Kertasnya besar, jadi bingung melipatnya habis dicoblos,” katanya singkat.
Pakde Karwo tidak perlu antre karena kebetulan sedang sepi pemilih. Ia datang bersama istri Dra Hj Nina Kirana Soekarwo didampingi putra dan putrinya, Ferdian Satria Nugraha, Kartika Ayu Prawitasari dan menantu Adista Aprelia Sari.
Orang nomor satu di Jatim ini menggunakan hak suaranya di bilik yang terbuat dari kardus. Bilik ini merupakan bilik tambahan dari bilik berbahan aluminium. “Iya, kebetulan dapat bilik yang dari kardus, tapi tidak apa-apa, yang penting sudah mencoblos,” katanya.
Di TPS yang letaknya tidak jauh dari kediaman pribadi Pakde Karwo tersebut, sempat terjadi kesalahan cetak pada plano model BE-1 berisi calon tetap (DCT) untuk dapil III DPRD Kota Surabaya. Plano yang ditempel di dekat pintu masuk TPS itu nomor urut Partai Demokrat tertera nomor 6, padahal seharusnya nomor 7, tapi akhirnya Ketua KPPS TPS 27 Achmad Rusdianto langsung mencoretnya dan diganti angka 7.
Sementara, Wakil Gubernur Jatim, Drs H Saifullah Yusuf, mendatangi dan mencoblos ke TPS mengenakan pakaian ala Sakera di Jalan Puncak Permai Utara II Surabaya, yang terletak tak jauh dari kediamannya. “Pakaian inikan tradisi dan khas Jatim. Jadi ini sebagai bentuk penghormatan dan mengajak masyarakat mencintai serta melestarikan warisan budaya,” ujarnya.
Gus Ipul, sapaan lekat Saifullah Yusuf, sejatinya tidak ber-KTP Surabaya. Hanya saja, ia sudah meminta formulir formulir model A-5 untuk pindah coblos di TPS 39. Sesuai daftar pemilih tetap (DPT), ia dan istrinya, Fatmawati Saifullah Yusuf terdaftar di TPS 040 Kelurahan Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Sampai di TPS, Gus Ipul dan istri menyapa dan menyalami satu-per satu warga yang antre menggunakan hak suaranya. Lalu, dia ikut duduk dan antre menunggu giliran bersama yang lain. “Saya tetangga sini, maaf baru bisa menyapa dan berkumpul di sini. Kapan-kapan kita harus kumpul agar semakin akrab,” kata mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut. [iib]

Tags: