Gubernur: Ruko Lainnya Harus Diratakan

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Pemprov, Bhirawa
Peristiwa ambrolnya ruko di sepanjang Jalan Sultan Agung, Jember sebelumnya telah diprediksi Pemprov Jatim. Bahkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sebelumnya telah berkordinasi dengan Bupati Jember serta Dandim dan Kapolres Jember terkait kondisi kritis ruko tersebut.
“Pada 1 Februari ada longsor dan banjir bandang. Saya sudah rapat dengan BBJN, Bupati Jember, Dandim dan Kapolres. Titik yang sekarang terjadi longsor sudah dibahas,” tutur Gubernur Khofifah, Senin (2/3).
Khofifah mengakui, keadaan ruko di sisi Sungai Jompo itu telah kritis. Ketika ada intensitas hujan yang tinggi, sembilan ruko yang ambles kondisi di bawahnya sudah ngerong. Meski saat ini ruko yang ambruk ada sembilan ruko, tapi jaringan berikutnya masih cukup banyak dan semua harus diratakan. “Waktu saya kesana itu sudah ngerong dan terkonfirmasi bahwa ini seharusnya dari ujung ke ujung bisa diratakan karena memang kondisi lahan yang semakin terkeruk oleh sungai,” tandas Khofifah.
Mantan Menteri Sosial RI tersebut mengakui, Sungai Jompo merupakan sungai di bawah pengelolaan provinsi, sementara jalan Sultan Agung masuk pada jalan nasional dan izin pendirian ruko IMB dikeluarkan oleh Pemkab Jember. Pihaknya sudah membahas itu dan proses kordinasi antara Pemkab dengan pemilik ruko sudah dilakukan. “Memang waktu itu mereka minta sama-sama menyampaikan bahwa deteksi dari PUPR ini memang rawan,”tambah Khofifah.
Setelah peristiwa ambruknya sembilan ruko. Pihaknya kembali berkordinasi dengan BBJN dan mengirimkan tim tanggap darurat. Sebab, di wilayah tersebut juga ada warga yang terdampak banjir sekitar 700 KK. “Tim dari BPBD Jatim dan Bina Marga sudah di lapangan,” tutur dia.
Khofifah mengaku, kemarin seluruh tim fokus pada pembersihan lokasi ambruknya sembilan ruko. Pihaknya juga telah meminta agar disegerakan pengiriman eksavator. Tetapi hanya bisa dikirim dua unit eksavator. Karena sepanjang Jalan Sultan Agung itu ada jaringan pipa PDAM yang mengaliri sekitar 3000 sambungan rumah.
“Jika terlalu banyak alat-alat yang dikerahkan dikhawatirkan akan meberi tekanan terlalu kuat pipa-pipa tersebut. Ada sekitar 3 ribu sambungan rumah akan terdampak jika sampai pipa PDAM ini pecah,” ungkap Khofifah. [tam]

Tags: