Gubernur Salurkan Zakat Produktif Pelaku Usaha Ultra Mikro Kota Batu

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa didampingi Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai saat menyalurkan bansos, insentif, BLT, dan zakat produktif kepada masyarakat di Balai Kota Batu.

Kota Batu, Bhirawa
Bulan Suci Ramadan 2023 menjadi momen spesial dan kesempatan untuk menyenangkan masyarakat yang kurang beruntung. Momen ini pun dimanfaatkan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa untuk menyalurkan santunan dan bantuan sosial bertempat di Graha Pancasila Balai Kota Batu, Sabtu (25/3). Salah satunya, penyaluran zakat produktif untuk pelaku Usaha Ultra Mikro di Kota Batu.
Gubernur Khofifah mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Safari Ramadan. Beragam bansos disalurkan dimana salah satunya dari Pemprov yakni zakat produktif. “Dari Pemprov ada zakat produktif untuk pelaku usaha ultra mikro atau pelaku usaha di bawah mikro yang kita berikan bantuan Rp 500 ribu dan sembako,” katanya.
Pemberian bantuan bagi pelaku usaha ultra mikro ini bertujuan untuk memutus mata rantai rentenir yang seringkali menjerat pelaku usaha. Karena pelaku usaha mikro dan ultra merupakan golongan usaha paling rentan terjebak rentenir.
Dalam kesempatan ini juga disalurkan insentif Guru Tidak Tetap (GTT), dan penyerahan santunan BPJS Ketenagakerjaan bagi ahli waris. Kemudian Bantuan Langsung Tunai (BLT) pencegahan inflasi diberikan kepada 3.238 penerima. Untuk insentif GTT disalurkan kepda 1.543 penerima, sedangkan pentasarufan zakat, infaq, dan shodaqoh diberikan kepada 100 penerima.
Dikatakan Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menjelaskan bahwa ada Rp 35,54 Miliar yang akan digulirkan dalam bentuk bantuan sosial dan insentif dari APBD Kota Batu. Pencairan tahap pertama akan dilakukan pada bulan Ramadan ini, guna menekan angka inflasi dan mendorong daya beli masyarakat.
Bantuan dan insentif ini akan diberikan antara lain kepada GTT PTT dari jenjang PAUD sampai dengan SMA, insentif marbot masjid musholla, santunan anak yatim dhuafa, dan santunan kematian, juru makam, sopir angkot dan ojek, dan lain-lain.
Dalam rangka menekan angka inflasi, harga kebutuhan pokok di Kota Batu relatif stabil, kecuali cabai. Namun bentuan ini dirasa penting untuk mendorong daya beli masyarakat. Karena sektor pariwisata di Kota Batu selama Ramadan ini mengalami penurunan. “Untuk membantu daya beli masyarakat ini maka kami mencairkan bantuan sosial dan insentif di bulan Ramadan ini dengan total nilai Rp 35,54 Miliar,” ujar Aries.
Terkait dengan kemiskinan ektrim dan stunting, Aries menjelaskan jika Pemerintah Kota Batu berinisiatif menjadikan orangtua asuh stunting. Setiap kepala OPD minimal memiiki 2 orang anak stunting. Dan saat ini pemkot sedang mempersiapkan SOP untuk menyamakan gerak yang harus diberikan sehingga dalam waktu dekat ada percepatan penuntasan permasalahan stunting di Kota Batu. “Dengan bergerak secara bersama dan langsung ini semoga akan dapatmempercepat penyelesaian stunting di Kota Batu,” tandasnya. [nas.iib]

Tags: