Gubes Unair Paparkan Ancaman Serius Perekonomian Nasional dan Global

Prof Muhammad Madyan pada orasi pengukuhan Guru Besar FEB Unair

Surabaya, Bhirawa
Guru Besar (Gubes) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB Unair), Prof Dr Muhammad Madyan SE MSi MFin dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) papaparkan ancaman serius perekonomian nasional hingga dunia.
Menurut Prof Madyan yang baru dikukuhkan pada 31 Agustus 2022 lalu, di masa kini telah terjadi perubahan yang sangat signifikan di muka bumi, salah satunya mengenai perubahan iklim yang menjadi ancaman dan tidak bisa dianggap sepele.
Pendapat itu diperkuat dari surat Ar-Rum ayat 41, Allah SWT dengan jelas berfirman, bahwasanya berbagai kerusakan yang tampak di daratan dan lautan merupakan ulah dari tangan – tangan manusia.
“Isu perubahan iklim merupakan ancaman serius bagi perekonomian nasional dan global, baik dalam jangka waktu pendek maupun jangka panjang. Hal ini disebabkan adanya besarnya risiko yang dihadapi apabila tidak dilakukan tindakan mitigasi,” terangnya, Senin (5/9).
Prof Madyan menuturkan, adanya pergeseran isu dalam kajian ilmu keuangan yang turut merambah pada isu – isu sustainable finance, dibandingkan dengan semula yang hanya membahas tentang masalah tradisional finance, seperti struktur modal, kebijakan deviden, masalah keagenan dan lainnya.
Prof Madyan juga menyinggung adanya emisi karbon yang menjadi salah satu faktor penyuplai adanya perubahan iklim di masa kini. Saat ini emisi karbon menjadi penyumbang terjadinya perubahan iklim bersamaan dengan emisi gas rumah kaca dan lainnya.
Menyoroti tentang perubahan iklim di dunia, terdapat berbagai respon baik di tingkat nasional maupun di tingkat global dengan tujuan yang sama, yakni menjalankan misi untuk melakukan pengurangan emisi karbon. Pengurangan emisi karbon di tingkat di dunia maupun dalam skala nasional dengang membuat kerja sama dan komitmen bersama.
Prof Madyan juga menuturkan, perubahan iklim dapat membawa malapetaka dan bencana bagi manusia apabila tidak segera disadari dan ditanggulangi. Ia mencontohkan beberapa kasus akibat adanya perubahan iklim yang telah menimpa manusia.
“Beberapa contoh adanya perubahan iklim dapat menjadikan bencana, seperti mencairnya gunung es di Antartika, Banjir Bandang di Kalsel, Banjir Ekstrim di Seoul, dan kebakaran hutan yang sering terjadi di mana – mana,” paparnya.
Adanya banyak ancaman itu menjadikan isu ini memiliki urgensi yang turut dijadikan refleksi dan juga perhatian. Khususnya pada lingkungan dan sosial sehingga dalam kajian teoritis ilmu keuangan juga menjadi bidang konsentrasi yang memiliki pengaruh yang penting.
Prof Madyan mengungkapkan, jika traditional finance teori belum dapat mengatasi tantang sifatnya berkelanjutan. Sustainable finance merupakan, teori sebagai salah satu jawaban serta respon dengan membawa paradigma etika moral sebagai bentuk kepedulian terhadap generasi mendatang.
Prof Madyan memberikan saran, perusahaan, pemerintah, dan investor dapat bersama-sama mengurangi emisi karbon di muka bumi sesuai bidang dan kewenangannya masing – masing. [ina.fen]

Tags: