Gunawan Widagdo: Boyong Pusaka Tandai HUT Nganjuk Ke-1.084

Bupati Novi Rahman Hidayat dan Wabup Marhaen Djumadi mengawal tombak Kyai Jurang Penatas dan payung Kyai Tunggul Wulung dua pusaka Kabupaten Nganjuk. (ristika/bhirawa)

Nganjuk Bhirawa
Sejarah berdirinya Kabupaten Nganjuk genap berusia Ke-1.084 tahun. Dengan mengusung tema “Angaleluri Budaya Agawe Kuncaraning Bangsa, Nyawiji Hambangun Nagari” perayaan hari jadi di tengah pandemi dilakukan dengan sangat sederhana.

Tidak ada arak-arakan kereta kuda seperti tahun-tahun lalu. Rombongan pejabat Kabupaten Nganjuk hanya melakukan prosesi boyong pusaka tombak Kyai Jurang Penatas dan payung Kyai Tunggul Wulung dari Kecamatan Nganjuk menuju Pendopo Kabupaten Nganjuk.

Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, Olahraga dan Kebudayaan (Disparporabud) Kabupaten Nganjuk Drs. Gunawan Widagdo, M.Si menjelaskan, peringatan hari jadi ke 1084 tetap dilaksanakan, meski dilakukan dengan sangat terbatas.

Gunawan menuturkan, prosesi boyong dilakukan pada malam hari, hanya jajaran pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkab Nganjuk juga mengikuti acara ziarah di makam Bupati Nganjuk pertama, Kanjeng Raden Tumenggung Sosro Koesoemo atau lebih dikenal dengan Kanjeng Jimat. “Seluruh prosesi boyongan, dimaksudkan sebagai wujud syukur dan penghormatan kepada leluhur. Tasyakuran dilakukan dengansederhana, namun tidak menghilangkan tradisi yang sudah ada dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan,” terang Gunawan Widagdo.

Selain itu, sebagai simbol peringatan hari jadi Kabupaten Nganjuk juga dilakukan kirab boyongan pusaka. Kirab dimulai dari Kecamatan Berbek, menuju Pendopo Kabupaten Nganjuk. Kirab dipimpin Bupati Nganjuk H. Novi Rahman Hidhayat, S.Sos, MM bersama beberapa orang pilihan yang bertugas membawa pusaka tombak Kyai Jurang Penatas dan payung Kyai Tunggul Wulung. Sebagai simbol perpindahan pusat pemerintahan kabupaten dari Berbek ke Nganjuk.

Rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Nganjuk ke 1084 dimulai dengan pelaksanaan khotmil Alquran, di masing-masing kantor OPD dengan mengenakan pakaian adat Jawa. Sementara Tasyakuran di Masjid Al Mubarok, Berbek dipimpin Bupati Nganjuk H. Novi Rahman Hidhayat, S.Sos, MM. Turut mendampingi Wakil Bupati Nganjuk DR. Drs. H. Marhaen Djumadi, SE, SH, MM, MBA. Turut hadir dan mengikuti jajaran Forkopimda Kabupaten Nganjuk, camat, pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) hingga tokoh masyarakat.

Usai tasyakuran, acara dilanjutkan dengan memberi santunan anak yatim sejumlah 21 anak. Kemudian dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng, sebagai ungkapan rasa syukur dan berziarah di makam Bupati Nganjuk pertama, Kanjeng Raden Sosro Koesoemo atau lebih dikenal Kanjeng Jimat.(ris)

Tags: