Guru Efektif dan Profesional di Era Milenial

Oleh :
Dr N.Faqih Syarif
Penulis Buku Gizi Spiritual . Sekretaris Komnas Pendidikan Jawa Timur. Majelis Kyai PP Al-Ihsan Baron Nganjuk. Dewan Pembina Pesantren Al-Amri Leces Probolinggo
Saat ini , kita semua sedang hidup di tengah gelombang revolusi teknologi. Revolusi teknologi mengubah cara kita berpikir, belajar dan bertingkah laku. Sir Ken Robinson menggambarkan bahwa kita telah tersapu gelombang inovasi sains, teknologi, dan pemikiran sosial. Oleh karena itu, kita harus mengubah cara berpikir dan bertingkah laku untuk merespons tantangan baru.
Guru sekarang bukan lagi satu-satunya ‘ pakar pengetahuan’ di kelas, karena kemajuan teknologi telah membawa kita hidup dalam masyarakat berpengetahuan. Tuntutan dalam pendidikan pun sudah berubah, dari ketergantungan terhadap subjek pengetahuan dan ketrampilan yang terpisah, menjadi keterampilan untuk belajar secara indepeden. Ketrampilan seperti ‘kecepatan belajar’ dan ‘kreativitas’ kini dipandang sebagai hal yang penting bagi generasi muda yang akan hidup dan bekerja pada abad ke-21.
Jika kita ingin mempengaruhi masa depan, titik awal yang paling tepat adalah diri kita sendiri. Dengan membangun 9 Karakter guru efektif, kita meletakkan landasan bagi karier yang akan mempengaruhi pembelajaran dan prestasi orang lain. Mengajar bisa menjadi sebuah profesi yang penuh tuntutan. Profesi ini pun senantiasa mengalami perubahan dari waktu ke waktu, dan kerapkali menjadi korban dalam arena politik. Namun, dengan pendekatan kontemplatif yang terbuka terhadap pembelajaran, mengajar tetaplah merupakan pengalaman hidup yang memuaskan dan menjanjikan.
Bagaimana membentuk kesadaran personal dan pengembangan keterampilan yang membentuk dasar-dasar profesionalisme pembelajaran. Dikelompokkan menjadi 3 bagian besar oleh pakar pendidikan dunia Jacquie Turnbull : Manajemen diri, Melibatkan diri, Menebar Pengaruh. Apa saja karakter yang membentuk menjadi Guru yang efektif dan professional ?
Manajemen Diri
Karakter 1 : Kebiasaan Memahami diri sendiri. Karakter ini memperkenalkan kita pada perkara berpikir itu sendiri – potensi yang menakjibkan otak kita dan cara memanfaatkan pola berpikir kita yang unik untuk memaksimalkan potensi yang kita miliki. Karakter ini mendorong untuk merenungkan makna mengajar bagi diri anda, serta persepsi citra diri yang anda pikirkan sebagai seorang guru.
Karakter 2 : Belajar Sepanjang Hayat. Mengembangkan keterbukaan dalam mempelajari dunia dan orang lain, demi mempelajari diri sendiri. Penting untuk bersikap terbuka dalam pembelajaran agar tidak tertinggal dari kemajuan zaman yang begitu dinamis, dan untuk mempertajam kemampuan kita dalam membangkitkan semangat belajar.
Karakter 3 : Aktif Mengatasi Stres. Sebuah karakter yang dapat membantu kita mengatasi tekanan mental dan fisik yang terus-menerus dihadapi merupakan senjata ampuh untuk melawan efek jangka panjang yang merugikan dari stress.
Karakter 4 : Menghargai waktu. Kesadaran terhadap waktu akan berdampak pada kemampuan kita untuk mengelola beban kerja secara efektif. Karakter ini penting untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Keseimbangan ini nantinya penting untuk menjaga kesehatan dan meraih kebahagiaan.
Melibatkan Diri.
Karakter 5 : Afektif. Hal yang mendasari hubungan baik adalah kemampuan untuk membangun kesepahaman. Dengan pengetahuan dan keyakinan yang diperoleh ketika mengembangkan empat karakter pertama, kita akan sanggup membangun karakter 5 secara efektif dan meletakkan dasar-dasar hubungan yang produktif.
Karakter 6 : Pendengar yang baik. Mendengarkan adalah keterampilan penting dalam menjalin hubungan dengan orang lain, dan karakter pendengar yang baik merupakan syarat kedua dalam membangun hubungan interpersonal yang efektif.
Karakter 7 : Impresif. Perilaku ini mengenalkan ketrampilan dan strategi, penekanannya terletak pada integritas ; mendorong tumbuhnya perilaku yang berasal dari pribadi yang menghormati orang lain.
Menebar Pengaruh
Karakter 8 : Karismatik. Mengembangkan “visi” untuk menebarkan pengaruh dengan menyadari bahwa peran professional guru sebagai teladan pembelajar akan dengan otomatis membuat mereka berperilaku sebagai seorang pemimpin. Karakter karismatik dibangun di atas pengetahuana tentang cara orang berprilaku dalam kelompok dan keterampilan membangun sebuah tim yang efektif.
Karakter 9 : Berpengaruh luas. Karakter 9 membawa kita pada visi yang lebih tinggi untuk diri dan profesi Anda. Karakter ini menantang kita untuk memahami peran professional kita di antara kalangan pembuat kebijakan di tingkat lokal dan nasional bahkan internasional. Karakter 9 mendorong pergeseran cara pandang untuk menghubungkan kita dengan dunia luar.
Kesadaran diri harus dikuasai dulu, kemudian pengelolaan diri baru dapat terbentuk – sejumlah keterampilan ini mendasari efektivitas dalam peran professional. Sikap terus belajar dan mau menerima kesalahan merupakan hal yang penting dalam pengembangan profesionalisme, dan nasihat-nasihat terkait kedua hal tersebut telah terpadu dalam tiap-tiap karakter.
Etos kerja yang harus dimiliki oleh Guru adalah Keguruan adalah rahmat . Aku mengajar dengan ikhlas dan penuh Syukur.
” Kalau kita selalu baik dan menjadi rahmat bagi sesama, kebaikan dan rahmat akan selalu bersama kita. ” Jadilah guru yang selalu berperilaku rahmatan , yaitu tulus, rendah hati, dan berjiwa besar. Jadilah guru yang budiman, guru dermawan dan guru setiawan.
Kerja keras , keyakinan dan Fokus pada tujuan adalah tiga serangkai kunci keberhasilan. Kerja keras adalah usaha luhur untuk menggali potensi maksimum diri kita. Namun itu hanyalah jalan yang wajib kita lalui, bukan tujuan itu sendiri. Orang-orang yang luar biasa memiliki satu persamaan ; punya visi dan misi yang jelas dan komitmen yang kuat.
Mengeluh kurang waktu tidak pernah membuka jalan, karena masalah sebenarnya adalah rendahnya semangat , lemahnya tekad, dan rapuhnya kehendak hati.
Orang yang bekerja keras dan mendayagunakan seluruh kemampuan biologis, psikologis dan spiritual yang ia miliki dengan sendirinya akan menjadi sehat lahir dan batin.
Jadikan keguruan adalah panggilan jiwa wahai para guru bangsa di negeri khatulistiwa ini sehingga Kau mengajar dengan Tuntas dan penuh Integritas.
Jadikan keguruan adalah Rahmat sehingga Kau mengajar dengan ikhlas dan penuh Syukur. Jadikan keguruan adalah Amanah sehingga Kau mengajar dengan benar dan tanggung jawab.
——– *** ———

Tags: