Gus Ipul Kesengsem Inovasi Wisata Banyuwangi

Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas sama-sama mendapatkan penghargaan top leader di CEO Forum bertema ‘The Future of Hospitality Industry in East Java’, Selasa (19/9) kemarin. [Gegeh Bagus Setiadi]

Satu Juta Wisman Ditargetkan Berkunjung ke Jatim 2019
Surabaya, Bhirawa
Pujian demi pujian terus dilontarkan Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Hal itu dikatakan dalam CEO Forum bertema ‘The Future of Hospitality Industry in East Java’ dalam perayaan Dies Natalis ke-26 Tahun MM FEB Universitas Airlangga (Uniar) di Dyandra Convention Centre Surabaya, Selasa (19/9) kemarin. Khususnya dalam hal pariwisata yang ada di Kabupaten yang terletak di ujung paling timur pulau jawa.
“Pariwisata salah satu masa depan kita. Dunia pariwisata kita belum semuanya digarap dengan baik. Tapi, Dari data yang ada kita akui Banyuwangi mengalami kemajuan pesat. Di Trenggalek juga mulai tampak dan 5 tahun kedepan pasti mengalami kemajuan,” katanya.
Gus Ipul mengutarakan di Jatim sendiri kinerjanya tergantung Kabupaten/Kota. Ada beberapa hal yang bisa memajukan sektor pariwisata di daerah. Bahkan, ia menargetkan satu juta wisatawan mancanegara (wisman) yang akan berkunjung di Jatim pada tahun 2019 mendatang.
“Bupati banyuwangi dan Bupati Trenggalek sudah sangat terukur melakukan intervensi dalam urusan-urusan wajib. Kalau untuk festival itu dianggarkan non APBD. Itu sangat bagus. Tahun 2017 sampai bulan ini sudah 600 ribu wisman. Nah, kami target 2019 satu juta wisman yang berkunjung ke sini,” terangnya.
Menurutnya, kalau dilihat dari PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) kontribusinya cukup besar. Ditambah melakukan pembangunan tidak menggunakan APBD, kata Gus Ipul, justru semakin bagus. “Memang kita perlu berinovasi untuk melakukan usaha yang nyata. Pada dasarnya membiayai diluar APBN dan APBD untuk memajukan daerah itu sangat bagus. Apa yang dilakukan Azwar Anas dengan program pembangunan non APBN dan APBD,” jelas Gus Ipul.
Gus Ipul mencatat, pertumbuhan ekonomi di Jatim sebesar 5,21 persen dan industri 7,2 persen. Sektor industri sendiri, lanjutnya, cukup banyak mulai dari sektor makanan minuman (mamin), tembakau, kimia farmasi dan obat-obatan tradisional, dan pariwisata. “Idealnya pertumbuhan industri lebih tinggi daripada ekonomi. Ini sebagai catatan saja,”Saya percaya kalau Bupati-Bupatinya seperti ini (Azwar Anas dan Emil Dardak, red) tidak hanya Jatim saja, tapi Indonesia akan maju,” imbuhnya.
Sementara, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengungkapkan tren pariwisata kedepan bisa menjadi alternatif ditengah kelesuan berbagai sektor. Dari mulai tidak adanya penerbangan sekarang sudah ada di Bayuwangi. “Kemarin sore kami MoU dengan Angkasa Pura pada bulan Oktober sudah dikelola Angkasa Pura II. Dan ini sudah bisnis to bisnis, karena Angkasa Pura akan investasi Rp 100 miliar,” terangnya.
Kedepan, sambung Anas, akan terus optimistis pertumbuhan pariwisata dengan cepat untuk Banyuwangi dan sekitarnya. “Situbondo dan Bondowoso akan tumbuh nantinya. Apalagi, nanti kalau ada internasional plane-nya,” imbuhnya.
Pada kempatan sama, Kaprodi MM FEB Unair, Gancar Candra Premananto menyebut CEO Forum ini adalah tradisi yang kesekian kalinya. Digelarnya acara tersebut, kata Gancar, untuk mempertemukan para praktisi dan pelaku di lapangan dengan para mahasiswa. khususnya yang selama ini bergelut dengan ilmu manajemen.
“CEO Forum ini diadakan untuk memberikan nuansa praktis pada mereka (peserta dan mahasiswa, red),” katanya.
Melalui CEO Forum bertema pengembangan pariwisata Jatim, kata Gancar, diharapkan pariwisata menjadi industri startegis. Ia menyakini jika sektor pariwisata bagus, sektor lainnya akan mengikuti. “Kita harapkan wisata Jatim dilirik wisatawan Mancanegara. Sehingga Jatim tidak sekadar persinggahan semata,” pungkas dia. [geh]

Tags: