Gus Ulib Bawa Misi Perdamaian di Pulau Rempang, Ini Hasilnya!

Kepulauan Riau, Bhirawa
Ulama asal Jombang, Jawa Timur KH Zainul Ibad As’ad atau yang akrab disapa Gus Ulib membawa pesan damai bagi masyarakat Rempang, Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Gus Ulib yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso, Peterongan, Jombang ini bertemu dan memberikan dukungan moril dengan beberapa tokoh masyarakat yang ada di Rempang. Dengan dihadiri Wakapolda Kepri Brigjen. Pol. Asep Safrudin, mereka pun sepakat untuk berdamai demi terciptanya situasi yang kondusif.

“Kami hampir sepekan di Rempang ini untuk membawa pesan damai. Beberapa tokoh masyarakat yang ada di Rempang kami temui, mereka sepakat untuk damai,” ujar Gus Ulib sekaligus menyampaikan salam dari Panglima TNI Laksamana Yudo Margono untuk masyarakat Rempang, Minggu (1/10) malam.

Gus Ulib sendiri berkesempatan menjadi penceramah di acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan doa bersama masyarakat Rempang. Suasana terlihat saling meminta maaf dengan ditandai saling bersalaman usai acara.

Kegiatan yang digagas Edwin Nugroho selaku Ketua Gerakan Kebangkitan Petani dan Nelayan Indonesia (Gerbang Tani) Kepri dan Efriandi Sukma yang akrab disapa Ustadz Bro yang juga Ketua Gapoktan Rempang Tani Jaya berlangsung khidmat. Hadir pula Wasekjen GP Ansor Nurharyanto hingga Ketua MWC NU Sei Beduk, Sukatmanto.

Menurut Gus Ulib, setiap permasalahan apapun harus diselesaikan dengan musyawarah. Hal itu perlu ditekankan guna mendapatkan solusi terbaik. “Semua masalah, termasuk di Rempang ini harus diselesaikan dengan musyawarah,” terangnya.

Gus Ulib menjelaskan bahwa mayoritas masyarakat hunian yang ada baik itu petani, nelayan mendukung proyek strategis nasional yakni Rempang Eco City. Selagi, pemerintah memperhatikan kebutuhan hak-hak dasar mereka. “Dan juga mereka dilibatkan dalam musyawarah. Intinya masyarakat ingin diajak bicara. Semua harus selesai dengan musyawarah,” ungkapnya.

Sementara, Wakapolda Kepri, Brigjen Asep Syafrudin, menambahkan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk TNI dan pemerintah daerah, untuk menyelesaikan masalah ini dengan damai dan mengedepankan dialog sebagai solusi.

Situasi di Pulau Rempang tetap menjadi perhatian utama pihak berwenang, dan pemantauan Kapolda Kepri dan Wakapolda Kepri diharapkan dapat membantu menjaga stabilitas dan kedamaian di wilayah tersebut.

Untuk diketahui bahwa rencana pembangunan Rempang Eco City yang masuk dalam program strategis nasional mengancam keberadaan 16 kampung adat di Rempang Galang, Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). 

Sebagian masyarakat adat menolak direlokasi imbas proyek ini karena khawatir kehilangan ruang hidupnya. Sementara, BP Batam mengatakan proyek ini demi mendongkrak pertumbuhan ekonomi. [geh]

Tags: