Hadapi UN, Siswa Minta Doa Restu Orang Tua

Para siswa SD Kedungdalem sungkem orang tua usai istighosah.

Para siswa SD Kedungdalem sungkem orang tua usai istighosah.

Probolinggo, Bhirawa
Ketika mempersiapkan diri menghadapi ujian nasional (UN) 2016, siswa kelas VI SD belajar ekstra keras dari jauh-jauh hari. Selain itu, ada hal lain yang mereka lakukan demi mendapat ketenangan mental saat ujian.
Untuk melengkapi kesiapan mereka menghadapi UN 2016, tak lupa siswa pun meminta doa restu dari orangtua masing-masing setelah pelaksanaan istighosah. Seperti yang dilakukan oleh Siswi dan siswa SDN Kedungdalem 3 Dringu, Kabupaten Probolinggo, Kamis 12/5.
Menghadapi unian nasional (UN) siswa kelas VI menggelar istighosah, bersama guru dan orang tua mereka, Kamis (12/5). UN SD berlangsung mulai 16-18 Mei. Doa bersama yang dilakukan di aula sekolah itu, berlangsung sangat khusuk. Sebagian siswa, malah ada yang meneteskan airmata, saat berdoa bersama yang dipimpin kepala sekolah, Sugiardi.
Usai melakukan doa bersama tersebut, salah satu siswa, Putri, menyatakan ikut istighosah supaya lulus sehingga dapat melanjutkan ke sekolah menengah pertama (SMP). Ia mengaku degdegan, menghadapi UN. “Saya takut tidak lulus sekolah,” katanya. Ia menambahkan, selain melakukan istighosah ia  menambah waktu belajar.
Meski Ujian Nasional (UN) 2016 tidak lagi menjadi syarat kelulusan, rasa khawatir masih menghantui. “Lumayan deg-deg-an sih. Karena saya enggak mau nilai di ijazah jelek. Kalau target nilai enggak yang ada, yang penting bagus saja,” imbuhnya.
Selain meminta doa restu, Putri mengaku tidak melakukan banyak aktivitas yang menguras tenaga menjelang UN 2016. Dia pun sesekali membuka buku pelajaran untuk membaca kembali materi-materi yang akan diujikan, serta menjaga kesehatan.
Kepala SDN Kedungdalem 3, Sugiardi, mengaku bahwa kegiatan istighosah hanyalah salah satu kegiatan menjelang UN. “Belajar sangat penting. Berdoa, untuk meminta kepada Allah supaya kita diberi kekuatan dan kenikmatan, serta rezeki. Salah satu rezeki itu adalah lulus ujian nasional dengan nilai sangat baik,” ujarnya.
Istigasah kami lakukan dua kali, pertama siswa, orang tua dan para guru, untuk kali kedua Jumat 13/5 kembali dilaksanakan, namun dilakukan siwa dan para guru, dengan harapan nilay siswa kami ini akan lebih baik dari tahun yang lalu, dimana tahun lalu rata-rata paa umumnya kami masih diatas sekolah yang lain.
Uniknya lagi pada istighosah kali ini adalah, para siswa dan orang tua siswa membawa sendiri air putih dalam botol, yang mana air tersebut nantinya akan mereka pakai untuk minuman putra-putrinya mulai pelaksanaan UN hari pertama hingga hari terakhir, mereka menyakini air putih bisa mencerahkan pikiran anak-anaknya, papar Sugiardi.
Dengan istighosah ini juga akan mendekatkan kita dengan para orang tua siswa, dengan begitu pula maka orang tua akan lebih mantap memberikan doa restu kepada anak-anaknya dalam menghadapi UN. Belum tentu sekhusuk saat ini, sebab jika dirumah sepertinya tidak sempat berbuat seperti jika dalam istighosah, tambahnya. [wap]

Tags: