Hampir Putus Asa Akhirnya Sumbang Medali Emas

Dianita Rahmasari

Dianita Rahmasari
Pengalaman Dianita Rahmasari bergelut di dunia pencak silat telah cukup lama. Dia aktif berlatih sejak sekolah dasar hingga kini duduk di bangku SMPN 3 Krian Sidoarjo. Selama itu pula, Dianita nyaris tak pernah mujur dalam berbagai kompetisi pencak silat. Termasuk saat mengikuti Kejuaraan Piala Gubernur Jatim 2015, hasilnya juga menyedihkan. Dian pulang tanpa penghargaan.
Rasa frustasi dan hampir saja putus asa sempat dirasakan Dian. Namun, Dian memutuskan untuk bangkit dan tetap berada di dunia pencak silat. Dia mendapat suntikan termotivasi saat melihat senior-seniornya bertanding dan mendapatkan medali emas. “Mengapa saya harus frustasi, mengapa saya harus putus asa. Bukankan saya sudah berjuang dan melakukan latihan dengan sekeras mungkin. Dari situlah saya memutuskan harus bangkit lagi,” ungkap Dian sapaan sehari-harinya_red.
Setelah mempunyai niat bangkit lagi dan berlatih dengan tekun. Pada 2016 Dian suksek dalam gelaran O2SN (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional) tingkat Kabupaten dengan rihan medali emas. Prestasi itupun meningkat di tingkat Jatim dengan meraih medali perak. Setelah itu, di tahun 2017 ini diikutkan lagi di tingkat Kabupaten berhasil meraih emas. Dia akhirnya juga mampu menaklukan O2SN Jatim dengan meraih medali emas.
Puncaknya, Dian berhasil mewakili Jatim ketingkat nasional pada gelaran O2SN 2017 di Medan. Hasilnya sangat memuaskan, Dian membawa pulang medali emas. “Tentunya prestasi ini sangat menyenangkan, sangat membanggakan, karena sesuai dengan apa yang saya idam-idamkan. Tidak menyangka saya bisa menyisihkan lawan-lawan terberat dari 34 propensi se Indonesia,” katanya.
Selain itu juga bisa mengharumkan nama baik, orangtua, sekolah, kabupaten maupun provinsi hingga tingkat nasinal. “Kedepan saya masih ingin terus menekuni olahraga pencat silat ini, karena saya juga mempunyai keinginan mengumpulkan banyak-banyak prestasi,” ungkap Dian sembari tersenyum.
Pendekar dari Banom Nahdlatul Ulama atau perguruan pencak silat Pagar Nusa ini mengaku kalau lawan-lawanya sangat kuat. Namun, selain berlatih dengan keras serta didorong dengan doa, serta dukungan dari orangtua, pelatih serta semua pihak, termasuk dari sekolah. “Akhirnya saya optimis dan berkeyanikan kuat mampu mengalahkan lawan-lawanya,” pungkas putrid kelahiran Surabaya ini. [ach]

Tags: