Hardiknas Kota Malang Berlangsung Semarak

Wali Kota Malang H. Moch. Anton saat memberikan penghargaan kepada para pelaku pendidikan di Kota Malang.

Kota Malang, Bhirawa.
Perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Kota Malang pagi ini dirayakan dengan penuh semarak. Ratusan siswa dan siswi dari sekolah dasar hingga menengah pertama berkumpul bersama dan menyuguhkan aneka penampilan menarik di halaman Balai Kota Malang.
Upacara juga diwarnai dengan pembacaan puisi, menyanyikan berbagai lagu daerah dan kebangsaan, hingga penampilan drum band menarik dari siswa siswi sekolah dasar pun disampaikan di halaman Balai Kota Malang.
Dengan penuh kepercayaan diri, para siswa dan siswi ini menyuguhkan penampilannya sebagai bentuk terima kasih atas ilmu yang diberikan oleh para pahlawan tanda jasa, yang tak lain adalah guru mereka.
Salah satu penampilan yang sempat memukau hati para tamu di pagi ini adalah penampilan Marcingband dari SDN Purwantoro 01. Dengan penuh keceriaan, beberapa lagu pun berhasil disuguhkan dan mampu membuat tamu undangan terbawa semangat.
Wali Kota Malang, H Moch. Anton, memimpin upacara da membacakanan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaaan RI. Intinya  peringatan Hardiknas tidak lepas dari sosok Ki Hadjar Dewantara.
Pandangan pemikiran Ki Hadjar Dewantara adalah,  “Panca Dharma”  yang maksudnya  bahwa pendidikan perlu beralaskan lima dasar yaitu kemerdekaan, kodrat alam, kebudayaan, kebangsaan, dan kemanusiaan.
“Penyelenggaraan pendidikan harus berdasarkan asas kontinuitas, konvergensi, dan konsentris, dalam arti proses pendidikan perlu berkelanjutan, terpadu, dan berakar di bumi tempat dilangsung-kannya proses pendidikan,”ucap  Anton.
Disamping itu, Tri-Pusat Pendidikan”  hendaklah berlangsung di tiga lingkungan, yang kita kenal dengan nama tripusat, yaitu lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat yang saling berhubungan simbiotis dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Gagasan pemikiran dan prinsip-prinsip pendidikan Ki Hadjar Dewantara, Anton,  menjadi dasar acuan visi Presiden RI, Joko Widodo di bidang pendidikan. Dalam visi presiden, masa depan Indonesia adalah sangat ditentukan oleh generasi peserta didik masa kini yang memiliki karakter atau budi pekerti yang kuat, serta menguasai berbagai bidang ketrampilan hidup, vokasi dan profesi abad 21.
Wali Kota Malang yang akrab di sapa Abah Anton itu,  menyatakan bahwa melalui peringatan Hardiknas tahun 2017 yang mengambil tema “percepat pendidikan yang merata dan berkualitas” ini diharapkan dapat terus mendukung suksesnya pembangunan pendidikan di Kota Malang.
“Sebagai Kota Pendidikan,  Malang akan terus membangun sarana dan prasarana pendidikan  dalam rangka pemerataan pendidikan ke seluruh wilayah;  sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan yang telah ada” jelas Abah Anton.
Pada kesempatan tersebut juga diberikan penghargaan pada siswa siswi dan tenaga pendidik berprestasi di Kota Malang.
Sementara itu, Puluhan massa GMNI Cabang Malang Komisariat Univeraitas Kanjuruhan ini meluruk gedung DPRD Kota Malang. Mereka menuntut, agar pendidikan di Indonesia dapat lebih merata dan dapat dinikmati banyak kalangan.
Koordinator Aksi, Hendiardus Ardianyo mengatakan, kondisi pendidikan Indonesja saat ini sedang mengalami problematika yang luar biasa. Bahkan pendidikan bangsa ini dipandang hanya menciptakan calon buruh saja.
Dalam aksi ini, lanjutnya, GMNI menuntut sembilan poin. Pertama, lembaga legislatif diminta untuk segera nerevisi kembali UU Nomor 20 Tahun 2003 dan berlandaskan pada UUD 1945 pada pasal 31. Kedua, pemerintah harus memperhatikan kesejahteraan dan kinerja guru demi menunjang mutu pendidikan Indonesia. [mut]

Tags: