Harga Cabai Anjlok, Pedagang Terus Merugi

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Turunnya harga cabai membuat para  pedagang di Pasar  Wonokromo dan Pasar Medokan merugi Rp1000-2000 per kilogramnya. Lantaran cabai yang di jual pada hari ini di dapatnya 3 hari yang lalu.
Suminah, pedagang cabai di Pasar Wonokromo harus menanggung kerugian, karena harga yang di dapat pada tiga hari yang lalu Rp.7000 per kilogramnya, dalam waktu tiga hari langsung turun Rp2 ribu per kilogramnya.
“ Ruginya lumayan mas, tiga hari lalu masih dapat Rp.7 ribu per kilogram di jual ke pembeli Rp.8 ribu per kilogramnya. Sekarang harganya turun jadi Rp.5 ribu per kilogram. Sedangkan kemarin kulakan cabai dari Mojokerto beli 50 kg. Jika di hitung total kerugian dari setengah kuintal mencapai Rp.100.000. Saya tidak tahu, jika besok ada pasokan baru terus harganya turun tentu akan semakin merugi,” jelasnya di ketika sambil melayani pembeli, Selasa (14/4) kemarin.
Suminah tidak punya cara lain selain harus menjual dengan kerugian, karena hanya untuk sekedar balik modal. Itu pun jika dihitung masih sangat rugi jauh, karena modalnya telah terpotong oleh harga cabai yang terus mengalami turun. Dirinya mengakui harga cabai di tingkat tengkulak pun sudah turun, karena hasil panen yang mengalami potensi pembusukan karena daerah penghasil cabai rawit rata-rata mengalami curah hujan yang tinggi.
“ Pak Tres ( tengkulak) tempat saya mengambil cabai ditempatnya tadi mengatakan daerah penghasil cabai seperti Batu, Mojokerto, dan Jember harganya sudah turun. Karena hujannya banyak yang merusak cabai, sehingga cabai jadi lebih cepat busuk,” jelasnya.
Sementara itu menurut Sugiman, pedagang pasar Medokan lebih memilih untuk berbelanja secukupnya saja dalam satu hari. Seperti saat cabai di harga Rp.15 ribu per kilogramnya merupakan harga yang sangat wajar, karena petani dan pedagang tidak dirugikan. Sedangkan pembeli dari segi harga masih terjangkau.
“ Harga yang cocok adalah Rp.15 ribu per kilogramnya. Yang menanam juga tidak mengalami kerugian, demikian pula pedagang tidak harus merugi karena harga cabai yang merosotnya sangat cepat hanya dalam hitungan dua bulan saja. Karena pernah dalam sejarah saya berjualan cabai, pada tahun 2012 harga cabai menyentuh harga Rp.3 ribu per kilogramnya,” tuturnya.
Tanaman cabai yang ditanam di lahan seluas 500 meter dengan jumlah tanaman sebanyak 2.800 batang misalnya mampu menghasilkan sekitar 1-1,5 kg cabai setiap batangnya.Tapi akibat curah  hujan deras tanaman menjadi membusuk dan hanya mampu menghasilkan tak lebih 0,5 kg cabai. Kendati panen turun namun pihaknya memilih untuk mempertahankan tanaman cabai di lahan. [wil]

Tags: