Harga Telur di Kota Kediri Terus Melambung

TPID Kota Kediri saat pantau perkembangan harga telur di sejumlah pasar tradisional di Kota Kediri

Kota Kediri, Bhirawa
Harga telur di wilayah Kota Kediri terus mengalami lonjakan, hal ini membuat Tim Pengendali Inflasi daerah Kota Kediri menggelar sidak disejumlah pasar tradisional untuk memantau langsung perkembangan harga telur paska lebaran ini.
Harga telur yang biasanya dijual oleh pedagang seharga Rp. 19.000 hingga Rp. 21.000 melonjak cukup tinggi yakni mencapai harga Rp. 25.000 hingga Rp 26 000 ribu per Kilogramnya. Hal ini membuat para pemilik warung makan enggan untuk belanja telur sebagai lauk di warung. “Terpaksa mengurangi kebutuhan telur, saya beli di penjual sayur keliling malah sudah Rp 27 ribu per Kilogram, naiknya sejak usai lebaran kemarin,” kata Tutik salah satu pemilik warung makan di Bujel, Mojoroto.
Sementara Kepala Disperindag Kota Kediri, Yety Sisworini, sidak ini dilaksanakan karena adanya laporan dari masyarakat jika harga telur mengalami kenaikan, dimana pemicu kenaikan harga telur disebabkan beberapa faktor di antaranya, harga pakan ternak naik, tingginya permintaan telur dari luar kota serta pengaruh cuaca. “Ada beberapa faktor penyebab naiknya harga telur ini, diantaranya yaitu, naiknya harga akan ternak dan tingginya permintaan telur dari luar kota, serta pengaruh cuaca,” jelas Yety. Selasa (10/7).
Tim Pengendali Inflansi Daerah Kota Kediri sendiri tidak bisa berbuat banyak terkait tingginya harga telur saat ini selain harus menunggu dan melakukan pemantauan di pasar. “Untuk saat ini kami hanya bisa menunggu sembari melakukan pemantauan dipasar terkait harga telur,” imbuh Yetty.
Tak hanya itu, TPID juga belum ada rencana menggelar operasi pasar untuk menstabilkan harga telur. Selain sidak harga telur, tim juga meninjau harga sayuran yang cenderung stabil. [van]

Tags: