Hasil PCR 38 Pegawai Belum Keluar, Kantor Pengadilan Agama Kraksaan di Lockdown

PA Kraksaan lockdown sejak Senin 12 Juli.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Probolinggo, Bhirawa
Penutupan Pengadilan Agama (PA) Kraksaan sebelumnya dilakukan sejak Senin (12/7) dan rencananya akan dibuka kembali kemarin (19/7). Namun batal karena diperpanjang hingga Jum’at (23/7). Dengan perpajangan PPKM Darurat yang berobah menjadi PPKM Level 4 hingga (25/7), belum diketahui pula kapan PA Kraksaan akan buka kembali. Hal ini diungkapkan Bahrul Ulum selaku Humas PA Kraksaan, Minggu (25/7).

Adanya perpanjangan penutupan kantornya. Ia mengatakan, perpanjangan dilakukan lantaran adanya tambahan pegawai yang positif. Dari sebelumnya yaitu 6 orang menjadi 11 orang. “Saat saat ini masih ada sembilan orang yang sedang menjalankan isolasi. Sementara dua orang lainnya sudah dinyatakan sembuh. Sehingga sudah boleh pulang ke rumah masing-masing,” ujarnya.

Dari sebelas pegawai yang terpapar Covid-19 itu, rata-rata adalah orang tanpa gejala (OTG). Sebelumnya dalam perpanjangan penutupan ini, pihak PA Kraksaan telah berkoordinasi dengan pihak lainnya. Seperti pemerintah daerah.

Sementara itu, Abdul Kodir, Sekretaris PA Kraksaan menambahkan, dengan hasil swab pada 38 pegawainya tersebut, pihaknya akan terus berupa untuk memperketat protokol kesehatan di wilayah kerjanya. “Tidak hanya bagi pegawai. Nantinya untuk masyarakat yang datang ke PA juga akan kami batasi. Sehingga pelayanan tiap harinya akan ada pembatasan,” katanya.

Ia pun berharap, adanya perpanjangan penutupan tersebut, masyarakat diminta memaklumi. Termasuk jika ada penundaan sidang. “Penutupan ini dilakukan untuk memastikan kesehatan pegawai, sehingga dapat melayani masyarakat dengan baik,” ujarnya.

Pengadilan Agama (PA) Kraksaan masih lockdown. Lima pegawai PA Kraksaan, terpapar Covid-19. Jumlah ini masih saja bisa bertambah. PA masih menunggu hasil swab Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dilakukan secara masal terhadap puluhan pegawainya yang dilakukan beberapa hari lalu.

Lebih lanjut Sekretaris PA Kraksaan Abdul Kodir, mengatakan, sejauh ini pihaknya masih menunggu hasil swab 38 pegawai PA. Beberapa waktu lalu mereka telah diperiksa untuk dipastikan terjangkit Covid-19 atau tidak. “Masih menunggu hasil swab kedua,” ujarnya.

Dengan belum turunnya hasil swab kedua, kata Kodir, masih belum dapat dipastikan apakah akan ada perpanjangan masa lockdown di kantornya atau tidak. Selain itu, pihaknya juga masih perlu berkoordinasi dengan pihak-pihak lain perihal perpanjangannya.

“Tentunya nanti akan kami koordinasikan dulu dengan pengadilan tingkat banding. Juga koordinasi dengan sekretaris daerah dan Satgas, serta Bupati. Sebab, perihal lockdown ini bukan menjadi keputusan kami. Perlu adanya banyak pihak di dalamnya,” jelasnya.

Diketahui, sejak Senin (12/7), PA Kraksaan tidak melakukan pelayanan. PA memilih ditutup alias lockdown. Penyebabnya, ada 5 pegawai PA yang terpapar Covid-19. Lockdown dilakukan sampai Senin (19/7).

Dengan ditutupnya kantor PA, sejumlah persidangan yang telah terjadwal diundur. Seperti, sidang yang dijadwalkan pada Senin (12/7), akan dilaksanakan pada Senin (19/7). Sidang Selasa-Rabu (13-14/7) akan dilaksanakan pada Rabu (21/7). Sementara, sidang yang direncanakan Kamis (15/7), akan dilaksanakan pada Kamis depan (22/7). “Saat penutupan awal kami juga konsultasi dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait,” ujarnya.

Hal serupa terjadi pada Puskesmas Pakuniran menutup layanan kesehatan dan melakukan lockdown terhitung sejak Senin (12/7). Kebijakan ini dilakukan lantaran ditemukan satu tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19.

Kepala Puskesmas Pakuniran Fransiska, Minggu (25/7) menjelaskan, penutupan perlu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus agar tidak meluas. Karena itulah semua jenis layanan di puskesmas sementara ditiadakan untuk mensterilkan Puskesmas. “Penutupan layanan dilakukan sejak Senin. Senin kami sudah melakukan swab semua,” tuturnya.

Dirinya menyebutkan jika Puskesmas Pakuniran memiliki pegawai sejumlah 49 orang. Dari keseluruhan pegawai saat ini masih ditemukan satu nakes yang benar-benar terkonfirmasi Covid-19. Nakes yang positif Covid-19 itu tidak tertular dari nakes dari puskesmas setempat. Yang bersangkutan diketahui memiliki kontak erat dengan salah seorang nakes puskesmas lainnya yang diketahui terkonfirmasi positif.

“Nakes yang terpapar punya kontak erat dengan nakes Tongas. Ternyata yang di Tongas itu positif, dan ketika nakes kami diswab hasilnya juga positif. Saat ini sudah ada di RSUD Tongas,” katanya.

Kebijakan penutupan sementara puskesmas Pakuniran masih belum bisa dipastikan akan berakhir sampai kapan. Hal itu tergantung dari hasil swab ke 49 nakes. Sehingga untuk sementara waktu, layanan kesehatan bisa dilakukan di Puskesmas terdekat.

“Kami juga masih menunggu hasil swab-nya lainnya, sampai hari ini masih belum keluar. Untuk mensterilkan ruangan Puskesmas kami semprot disinfektan,”, tambahnya.(Wap)

Tags: