Hasil Produknya Tak Kalah dengan Produk Orang Normal

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Jatim Indera Istianto sedang melihat hasil produk penyandang disabilitas. Hasilnya memang cukup bagus untuk dijual di pasaran. Diharapkan ke depan ada semacam wadah untuk memfasilitasi produk dari penyandang disabilitas untuk bisa memasarkannya.

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Jatim Indera Istianto sedang melihat hasil produk penyandang disabilitas. Hasilnya memang cukup bagus untuk dijual di pasaran. Diharapkan ke depan ada semacam wadah untuk memfasilitasi produk dari penyandang disabilitas untuk bisa memasarkannya.

Dinsos Jatim Latih Penyandang Disabilitas
Kabupaten Magetan, Bhirawa
Pekan kemarin Pemprov Jatim melalui Dinas Sosial melangsungkan pelatihan terhadap penyandang disabilitas di Loka Bina Karya di Kabupaten Magetan. Dari pelatihan ini  diharapkan para penyandang disabilitas tetap kreatif dan terus berkarya menghasilkan produk yang bisa dijual di pasaran.
Terdapat 15 orang penyandang disabilitas yang mengikuti program pelatihan yang diselenggarakan selama 45 hari tersebut. Mereka difokuskan pada bidang kerajinan kulit. Hasilnya memang tidak kalah jika dibandingkan dengan produk serupa yang dihasilkan oleh orang-orang yang normal fisiknya.
“Kegiatan pelatihan ini menyesuaikan kearifan lokal daerah sana. Karena Magetan penghasil sandal, sepatu dan kerajinan kulit lainnya maka inilah yang kami berikan,” kata Kepala Dinas Sosial Jatim melalui Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Indera Istianto belum lama ini.
Indera mengakui, jumlah peserta ini sangat minim jika dibandingkan dengan jumlah difabel di Kabupaten Magetan yang mencapai 7.000 orang. “Sebenarnya jumlah tersebut masih sedikit, salah satunya dipengaruhi jumlah anggaran yang disiapkan,” katanya.
Indera yakin program ini bisa memacu semangat para difabel untuk mandiri secara ekonomi. Sebab pasca pelatihan para peserta ini  akan  disalurkan ke perusahaan sebagai praktik belajar kerja 30 hari. Usai praktik kerja, selanjutnya mereka bisa memilih bergabung dengan industri maupun memilih berusaha sendiri dengan membentuk kelompok usaha sendiri. “Nantinya bisa dipekerjakan di home industri ataupun industri besar,” tambahnya.
Berkaitan dengan pemasaran produk hasil karya penyandang disabilitas, Indera kembali menjelaskan pihaknya akan bekerjasama dengan Diperindang serta Dinas Tenaga Kerja. “Selain itu tentunya juga ada kerjasama dengan Bank UMKM Jatim agar mendapat bantuan modal,” katanya.
Sedangkan hasil produk penyandang disabilitas yang mengikuti pelatihan sampai saat ini telah disalurkan ke daerah Solo dan Sragen.  “Hal yang bagus karena selama ini mereka menganggur. Peserta ini rata-rata usia produktif 45 tahun ke bawah,” paparnya.
Usai pelatihan para peserta akan dibantu suntikan modal sebesar Rp 3 juta yang langsung ditransfer ke penerima modal. Sebenarnya para peserta akan dibelikan mesin produksi, namun masih terkendala harga mesin yang mahal sekitar Rp10-15 juta.
Karena dinilai bagus, pelatihan ini juga dilaksanakan di Kota Malang. Berbeda dengan pelatihan yang ada di Kabupaten Magetan.  Kalau di Malang, pelatihan difokuskan  di sektor olahan pangan. “Pelatihan tentunya disesuaikan dengan permintaan mereka,” ujarnya.
Ke depan, diharapkan, semua peserta pelatihan akan diawasi pendamping untuk mengawal para disabilitas membangun usahanya. Sedangkan untuk menjadi peserta pelatihan ini, Dinsos Jatim kerjasama dengan kabupaten melakukan seleksi minat yang dilangsungkan selama dua minggu.
Salah satu peserta pelatihan, Darwanto mengutarakan kegembiraan mengikuti kegiatan yang diselenggarakan Dinsos Jatim. Sebab selama ini dengan keterbatasan fisik mereka, tidak banyak berbuat apa-apa. “Saya sangat berterima kasih dengan adanya pelatihan ini,” katanya.
Selain itu, ia mengungkapkan kegembiraan tidak hanya dibekali pelatihan, namun mereka juga ditempatkan di perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan keterampilan yang dimiliki. “Dengan adanya keterampilan ini, kami sekarang bersemangat untuk bekerja. Sebelumnya kami memang menganggur tidak berdaya dengan keterbatasan ini,” ujarnya. [Rachmat Caesar]

Tags: