Headset Tak Berfungsi, Peserta UNBK Panik

Suasana siswa – siswi UNBK yang mengalami gangguan saat ujian listening Bahasa Inggris. [Alimun Hakim]

Jawa Timur, Bhirawa
Pelaksaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMA di Kabupaten Lamongan sempat mengalami kendala dan membuat para siswa – siswi panik dan tegang.
Kejadin itu berlangsung di SMA Negeri 1 Karangbinangun saat pelaksanaan UNBK di jam pertama sedang berlangsung. Peserta dibingungkan dengan headset yang tidak berfungsi pada mata pelajaran listening bahasa Inggris.
Siswa – siswi terlihat panik karena alat pendengarnya itu tidak mampu berfungsi dengan baik. Alhasil , Siswa – siswi terpaksa memakai headset sendiri dan sebagian saling menunggu teman lainya sudah selesai.
Menurut keterangan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Karangbinangun, Anang Dwi Bagus dari delapan unit komputer yang disiapkan lengkap dengan headsetnya ada 10 komputer yang headsetnya tidak berfungsi. Namun, beruntung sebagian peserta ujian langsung menggunakan earphone milik pribadi, sehingga lima soal listening tersebut bisa mereka kerjakan.
“Bagi siswa yang tidak bawa headset atau earphone mereka terpaksa harus menunggu siswa lainya yang telah selesai mengerjakan soal listening,” jelasnya lagi.
Kondisi berbeda terjadi di SMA Muhammadiyah 1 (SMAMDA) Sidoarjo yang relative berlangsung tanpa kendala.
Kasek SMAMDA Wigatiningsih mengaku pihaknya dalam melakukan pengadaan kamputer atau laptop pasti sudah disesuai dengan standar, sudah sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan oleh Kementerian Pendidikan. “Makanya, ketika sarana dan prasana sudah kami lakukan sesuaikan standar, para siswa bisa mengerjakan soal dengan nyaman,” jelasnya.
Ia juga mengaku untuk sarana dan prasarana sudah dipersiapkan jauh-jauh sebelumnya. Dengan menggunakan 5 ruang lab, komputer yang disediakan sebanyak 167 unit dan 20 cadangan. Termasuk genset yang sudah ready, 5 server utama dan 1 server cadangan.
Untuk sterilisasi ruangan, pihaknya juga melarang semua orang masuk ke area sekolah. Kecuali para petugas atau pengawas dan para peserta ujian, dalam ini para siswa kelas XII.
“Hanya ada panitia, pengawas, proctor, teknisi dan peserta,” jelasnya.
Sementara itu salah satu koordinator pengawas UNBK SMA 2018 Drs. H. Bakri mengaku bahwa pengawasannya cukup ketat. Semua sarana, tas maupun HP juga tidak boleh dibawa masuk kelas. Selain itu, para siswa juga tidak mengenal siapa itu pengawasnya, karena menggunakan sistem silang.
“Jadi yang mengawasi di sekolah ini adalah petugas dari sekolah lain, makanya mereka tidak saling kenal,” tegasnya. [mb9.ach]

Tags: