House Warming BPJS Ketenagakerjaan, Inovasi Dorong Peningkatan Layanan

BPJamsostek Wilayah Jawa Timur menggelar kegiatan house warming di Kantor Cabang Juanda, Rabu (25/1).

Sidoarjo, Bhirawa.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek) terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada peserta, baik pekerja atau perusahaan sehingga dapat terlayani dengan baik. BPJamsostek Wilayah Jawa Timur menggelar kegiatan house warming di Kantor Cabang Juanda, Rabu (25/1).

Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur, Hadi Purnomo mengatakan, kegiatan House Warming ini merupakan rangkaian dari peringatan HUT Ke-45 BPJS Ketenagakerjaan. “House warming ini merupakan strategi BPJS Ketenagakerjaan untuk meningkatkan peran dan fungsi dalam pembangunan masyarakat pekerja yang sejahtera,” katanya.

Selain itu, kegiatan ini juga sekaligus untuk membangun mutual collaboration dan engagement kepada stakeholders dan peserta BPJS Ketenagakerjaan dengan memperkenalkan wajah baru ruang pelayanan BPJS Ketenagakerjaan.

Wajah baru layanan BPJS Ketenagakerjaan, kata dia, mengedepankan Customer Centric sesuai dengan kebutuhan peserta yang menginginkan layanan yang ramah, modern dan informatif, serta merealisasikan visi BPJS Ketenagakerjaan. “Yaitu mewujudkan jaminan sosial ketenagakerjaan yang terpercaya, berkelanjutan, dan menyejahterakan seluruh pekerja Indonesia,” tambahnya.

Dalam acara ini juga dilakukan penyerahan simbolis manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Beasiswa, Manfaat Layanan Tambahan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Penyerahan Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Kantor Wilayah Jawa Timur Periode Januari s.d Desember 2022 telah membayarkan klaim sebanyak 533.350 kasus dengan total klaim sebesar Rp.5.86 triliun. Pencairan klaim didominasi klaim Jaminan Hari Tua (JHT) dengan kasus sebanyak 319.476 dengan pembayaran sebesar Rp.5,01 triliun, Jaminan Kematian 15.632 kasus sebesar Rp.388,6 miliar, Jaminan Kecelakaan Kerja sebanyak 47.559 kasus sebesar Rp.360,9 miliar, Jaminan Pensiun sebanyak 148.485 kasus sebesar Rp.98,06 miliar, Jaminan Kehilangan Pekerjaan sebanyak 2.198 kasus sebesar Rp.6,19 miliar dan manfaat beasiswa sebanyak 15.266 kasus sebesar Rp.47,03 miliar.

Terkait dengan cakupan perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Jawa Timur, sampai Desember 2022 sudah mencapai angka 29,3% atau 4.456.888 pekerja dari total penduduk bekerja 15.186.329. Pihaknya pun menyampaikan apresisasi dan ucapan terima kasih atas dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang telah banyak mendukung dan mensupport BPJS Ketenagakerjaan dalam rangka perlindungan sosial kepada masyarakat pekerja, khususnya di Jawa Timur.

Hadi berharap dengan bertumbuhnya jumlah pekerja yang terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan dan hadirnya wajah baru layanan BPJS Ketenagakerjaan, dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada seluruh pekerja. “Pekerja dapat tenang dalam bekerja. Satukan semangat, sejahterakan pekerja, kerja keras bebas cemas,” tutupnya.

Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekdaprov Jatim, Benny Sampirwanto usai meninjau pelayanan mengakui bahwa baik fasilitas maupun pelayanan BPJS Ketenagakerjaan sangat bagus, Sumber Daya Manusia (SDM) yang melayani juga sudah cukup mumpuni. “Pelayanan tadi saya melihat setingkat hotel bintang lima. Keberhasilan sebuah lembaga itu kan kualitas SDM. SDM nya sudah didik cukup baik. Ada 3S yakni Salam, Senyum dan Sapa,” kata Benny.

“Kemudian fasilitas mulai disabilitas, ada ruang ibu menyusui hingga ruang konsultasi dan mereka yang ingin mengakses BPJS Keternagakerjaan 24 jam. Musholah dan tempat olahraga bisa dimanfaatkan oleh pekerja, ini luar biasa,” tandasnya.[geh.ca]

Tags: