HP Indonesia dan PJI Tumbuhkan Minat pada STEM Sejak Dini

Para siswa saat mengikuti pembelajaran Program STEM.

Surabaya, Bhirawa
HP Inc Indonesia bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI) mengimplementasikan STEM Education for Children untuk 50 pelajar dan 10 guru, dari SDN Lenteng Agung 01 Jakarta dan SDN Pepelegi 2 Sidoarjo sebagai bagian dari kampanye tahunan HP 40 Days of Doing Good.
Menurut Managing Director, HP Indonesia, Fiona Lee, Program Edukasi ini diharapkan dapat mendukung para pelajar dalam menumbuhkan minat pada bidang STEM dan mengasah keterampilan abad 21 sejak dini.
“Program ini merupakan yang terbaru dari serangkaian inisiatif pendidikan yang diluncurkan HP, yang difokuskan di Indonesia. Hal ini termasuk HP LIFE dan Tech Hubs, yang menunjukkan komitmen terhadap pendidikan di Indonesia dan membawa pengalaman teknologi, serta pembelajaran ke daerah terpencil untuk mendorong kesetaraan digital yang lebih baik. Melalui STEM Education for Children, kami ingin membangkitkan antusiasme para pelajar terhadap STEM dan mendorong mereka untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan di masa depan,” terangnya, Minggu (6/6).
Fiona menjelaskan, keterlibatan mereka dalam eksperimen di program ini diharapkan dapat menginspirasi untuk menikmati pembuatan karya melalui teknologi. Upaya ini juga dilakukan untuk mendukung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam menggalakkan Gerakan Literasi Nasional yang menyertakan literasi sains sebagai satu dari enam literasi dasar yang harus dikuasai pelajar Indonesia.
“Selama dua hari, peserta terlibat dalam serangkaian pembelajaran interaktif seputar teknologi dan energi yang digelar secara Daring. Melalui kurikulum HP LIFE, para pelajar memahami pentingnya menghemat penggunaan energi dan memanfaatkan berbagai energi terbarukan yang ada di sekitar mereka,” jelas Fiona.
Pada sesi eksperimen, mereka membuat prototipe lampu lalu lintas untuk memahami aplikasi konversi energi dan juga cara kerja teknologi. Selain meningkatkan pengetahuan siswa, program ini juga menginspirasi para guru untuk mengembangkan pembelajaran STEM dengan konsep serupa di sekolah.
Utamanya seputar pendidikan dan pembelajaran terkait teknologi. Mendesaknya kebutuhan akan peningkatan kompetensi STEM pelajar Indonesia mendorong karyawan HP di Indonesia mengusung STEM Education for Children untuk kampanye mereka tahun ini. Selama kegiatan, sebanyak sembilan karyawan HP Indonesia mengkontribusikan 55 jam kerja mereka secara sukarela untuk menjadi mentor yang berbagi pengetahuan dan inspirasi kepada peserta.
Sementara dalam The Future of Jobs Report 2020 , World Economic Forum memprediksi 85 juta pekerjaan akan digantikan oleh teknologi automasi pada tahun 2025. Sebanyak 97 juta peran baru akan muncul dengan pembagian kerja baru antara manusia, mesin dan algoritma.
Situasi ini mengindikasikan pekerjaan masa depan membutuhkan sumber daya manusia yang kapabel dalam bidang STEM dan terampil berpikir kritis. Namun sayangnya, hal ini masih menjadi tantangan bagi generasi muda Indonesia.
Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2018 dari OECD menunjukkan nilai kompetensi matematika pelajar Indonesia hanya menempati peringkat 72 dari 78 negara, sementara sains pada peringkat 70 dari 78 negara. Nilai di kedua kategori tersebut masih di bawah rata-rata dunia dan cenderung stagnan selama 10 hingga 15 tahun terakhir. [riq]

Tags: