Ibu Muda Asal Jember Polisikan Bibi Sendiri

7-foto B efi-kik korbanJember, Bhirawa
Siti Nafiatur Rohmah (20 th)  warga Dusun Kemundungan Desa Panti Kecamatan Panti, melaporkan bibinya Samik (28 th) ke polres Jember atas dugaan trafficking yang dialaminya, Senin (8/12). Kepada petugas, ibu muda beranak satu ini mengaku ditawari pekerjaan oleh Samik, bibinya.
Namun  pekerjaan apa dan di mana, Samik tidak memberitahu secara detil kepada korban. “Saat itu, Samik bibi saya menawari pekerjaan. Karena kebutuhan ekonomi, saya pun mau saja ditawari pekerjaan, apalagi bibi saya sendiri yang menawari,” ujar Siti kepada sejumlah wartawan di Mapolres Jember.
Siti mengaku tidak punya persaan apa-apa kalau dirinya akan dijadikan korban trafficking oleh bibinya sendiri. Sehingga Siti mengaku tidak curiga saat dirinya diajak pergi. “Saat itu saya diajak bibi saya ke pertigaan desa yang menuju desa Pakis Panti. Sesampai di pertigaan, saya diajak oleh 2 wanita yang tidak saya kenal menuju Rambipuji, setelah itu saya naik bus, cuma dalam perasaan saya, arah bus menuju ke timur,” ujar Rohmah panggilan akrab korban.
Selama perjalanan di dalam bus, korban mengaku tidak ingat apa-apa sama sekali, dirinya seperti dibius, ketika sadar, dirinya berada dalam sebuah gudang yang dipenuhi gambar-gambar tato. Selama sehari didalam gudang sendirian, korban merasa ketakutan karena berada di tempat yang asing. Namun saat malam hari tiba, pintu gudang tempat dirinya disekap ada 2 wanita lagi yang seusianya dimasukkan seseorang sambil menangis.
“Saat itu malam hari, karena ada teman yang baru datang dan menangis terus, saya semakin ketakutan, lalu saya telpon orang tua saya, saat saya telepon, ada 2 lelaki bertubuh besar merampas HP saya, dan merusaknya,” ujarnya menceritakan.
Keesokan harinya, korban  dijemput oleh 2 wanita yang membawanya dari pertigaan Desa Panti-Rambipuji Jember, dengan naik angkutan umum. Di tengah perjalanan, korban nekat melompat dan tertabrak sepeda motor warga setempat. Kepada penabrak, korban minta tolong agar segera dibawa menjauh dari angkutan tadi. “Yang nabrak saya namanya Dandy dan saya minta tolong kepadanya, dengan menggunakan HP nya,  untuk menghubungi suami saya, untuk dijemput di Pelabuhan Tanjung Perak,” aku Korban.
Saat itu juga, Suswanto suami korban, langsung menjemput istrinya di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, “Saya waktu itu dikasih tahu oleh mas Dandy yang menolong istri saya, kata Mas Dandy saya disuruh  jemput istrinya di pelabuhan Surabaya,” ujarnya.
Suswanto sempat ketemu dengan Dandy dan menanyakan alamatnya, “Dandy mengaku kepada saya kalau rumahnya di Mamuju Sulawesi, dan usai mengantar istri saya, dia langsung balik ke Sulawesi,” terangnya.
Suswanto mengaku pernah melaporkan kasus ini ke Polres Jember terkait kasus hilangnya istrinya tadi. Saat itu juga, Samik bibinya juga dilaporkan ke pihak yang berwajib karena diduga telah membawa kabur istrinya. “Dulu saya pernah melaporkan kasus istri saya yang hilang ke Polres Jember. Bibi saya sempat mengelak kalau membawa kabur istri saya, tapi tetangga saya banyak yang tahu kalau istri saya waktu terakhir kali terlihat bareng dengan bibinya,” ungkapnya.
Kini setelah istrinya kembali, Suswanto bersama istrinya melaporkan bibinya lagi ke Polres Jember, “Ya kalau dulu saya melaporkan bibi saya karena membawa kabur istri saya, sekarang istri saya yang melaporkan bibinya karena telah mencoba menjual istri saya, saya ingin bibi dari istri saya ini bisa mempertanggunjawabkan perbuatannya,” ujar Siswanto. [efi]

Caption foto: Siti Nafiatur Rohmah.

Tags: