Ikasdasa Gelar Baksos Santuni Anak Yatim Piatu Siswa SMPN 10 Surabaya

Ketua Ikasdasa, Bambang Udi Ukoro, memberikan tali asih kepada para siswa SMPN 10 Surabaya disaksikan para alumnus dan para guru yang hadir dalam Baksos Sambang Dolor Santunan Anak Yatim Piatu Siswa SMPN 10 Surabaya. [trie diana]

Surabaya, Bhirawa
Ikasdasa (Ikatan Alumni SMPN 10 Surabaya), Rabu (23/6) kemarin, menggelar Bakti Sosial (Baksos) Sambang Dolor Santunan Anak Yatim Piatu siswa SMPN 10 Surabaya di Gedung Keuskupan Surabaya. Sebanyak 39 siswa kelas IX yang kini melanjutkan di jenjang SMA dan SMK mendapatkan bingkisan dan uang.
Menurut Ketua Ikasdasa, Drs Bambang Udi Ukoro, kegiatan yang digelar di Gedung Keuskupan Surabaya ini merupakan Baksos dalam bentuk Program Sambang Dolor yakni Program Para Alumni yang tergabung dalam Ikasdasa, untuk memberikan perhatian kepada para adik – adik siswa kelas IX yang saat ini memasuki jenjang pendidikan di tingkat SMA atau SMK, namun tidak semua siswa yang diberikan santunan tetapi hanya mereka yang berstatus yatim piatu.
“Hari ini kami ingin memberikan tali asih dan bantuan kepada para siswa SMPN 10 kelas IX dan akan meneruskan pendidikan ke jenjang SMA atau SMK yang berstatus yatim piatu. Agar mereka juga bisa merasakan kebahagiaan dan tetap semangat dalam menuntut ilmu meski masih dalam keadaan pandemi, agar bisa mencapai cita – citanya,” kata Bambang — sapaan akrab Bambang Udi Ukoro.
Bambang berharap, kedepannya para siswa yang kini sudah meneruskan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi, dan menyandang sebagai anak yatim piatu tidak pesimis tetapi harus optimis dalam mengejar cita – citanya setinggi langit. Agar bisa mengangkat harkat martabat keluarga.
“Kalian harus semangat belajar ya. Kalian harus menjadi orang yang sukses, sehingga nantinya kalian juga bisa memberikan bantuan kepada adik – adik kelas di SMPN 30. Dan kalian harus bergabung di Ikasdasa agar ada wadah untuk berkomunikasi antar alumni SMPN 30,” jelas Bambang yang juga menjabat Camat Asemrowo ini.
Sementara itu, salah satu guru yang juga Alumnus SMPN 30 tahun 1979, Bu Putri Hayuningtyas, mengaku senang dengan kegiatan Baksos yang digelar Ikasdasa. Sebab meski dalam kondisi pandemi Covid 19 yang artinya masa – masa sulit tetapi para alumni yang tergabung di Ikasdasa masih memberikan perhatian kepada adik – adik kelasnya yang berstatus yatim piatu.
“Saya senang dengan Baksos yang digelar Ikasdasa dengan memperhatikan adik – adik kelasnya yang Yatim Piatu. Ini merupakan bentuk kepedulian dari para alumni sekolah jenjang SMP yang sudah jarang dilakukan. Kalau di jenjang SMA saya kira banyak ya. Saya mengapresiasi Baksos ini, sebab ini masih ada hubungan yang berkesinambungan. Sebelumnya Ikasdasa juga menggelar khitanan masal, santunan kepada anak yatim, pemeriksaan kesehatan gratis untuk para guru dan masyarakat sekitar SMPN 30,” tandas Bu Putri–Sapaan akrabnya.
Dalam Baksos kemarin, selain diikuti para anggota Ikasdasa, diantaranya Ning Ira dan Ning Rina, juga hadir salah guru yang sudah purna tugas yakni Pak Njono yang bertugas menjadi guru sejak tahun 1977 hingga 2006, juga hadir Guru Agama, Bu Linda Windarti, Guru BK, Pak Alfian Yanis Candra Kirana dan Guru Bahasa Jawa, Bu Putri Hayuningtyas. [fen]

Tags: