IKHLAS PALING SERIUS

Oleh :
Raeditya Andung Susanto

Aku kehilangan bau parfummu
Pada malam dimana bulan mengenakan
Bajunya yang indah dan bintang sedang
Cantik-cantiknya

Di sepanjang jalanan kota menuju cahaya
Nyalamu redup, gelap perlahan
Memeluk dari belakang
Membawakan segala persiapan
Agar besok pagi, dadaku
Kembali berdamai dengan
kesepian

; ikhlas yang berujung naas

Cikarang, 2021

PANDEMI

Doa ibu senantiasa aktif
Pada hasil swab yang negatif
//
Seorang anak manusia
berbaring di pusara
Ia telah selesai menyelesaikan
sakitnya di dunia
//
Langit sedang cerah
Sementara hujan, tumbuh di rumah
Rumah sakit dan
kuburan
//
Atas nama kesehatan, hidup normal
Cita-cita dan rencana yang harus kembali
Ditunda

Segala bentuk baik dan doa
Dikirimkan dengan gerilya

Cikarang, 2021

DAN, SELESAI

Di perjalanan pulang yang lengang
Dan panjang, angin menyampaikan
Hormat kepada hujan yang menari
; Menangis di hadapan takdirnya yang
Telah selesai ia tulis

Cikarang, 2021

MASA DEPAN

Saya tidak tahu nanti jadi apa, jadi siapa,
Dalam keadaan bagaimana dan entah masih
Hidup atau tidak

Tetapi semoga semesta beserta hal baik di
Dalamnya mengaminkan apapun yang sudah
Dirangkum dalam hangat doa,
Yang sudah dirancang seindah mungkin
Di kepala

Cikarang, 2021

KE PASAR

Hari ini jalanan begitu lengang
Himbauan #dirumahsaja
Terpampang di segala cuaca

Isi kulkas saya semakin menipis
Tapi bingung mau beli apa sebab
Saban datang ke pasar dan swalayan
Terdekat, semuanya bilang
‘’mohon maaf kami tidak buka”

Saking lamanya tidak nonton tivi
Dan baca berita, saya tidak tahu
Semuanya semaunya sedang ditutup
Negara
**
Kemudian saya pergi ke Bandara, hendak
Menjadi turis (anggap saja dari Negeri Tetangga)
yang akan berlibur keliling Indonesia

Di loket, saya melihat Negara sedang duduk dan
Menawarkan paket wisata

Cikarang, 2021

AGEN MLM

Ya Tuhan, maafkan kawan hamba
Yang suka jualan agama tidak
Tahu tempat dan waktunya

Dia benar-benar amatiran, Tuhan

Sebagai anak magang yang rajin
Dan ceria, ia hanya melaksanakan
Tugas atasannya

Cikarang, 2021

KRISIS

Ya Tuhan, ampuni kami yang
Terlalu kritis sampai lupa bahwa
Minat baca sedang krisis

Kami lebih suka langsung berdebat
Menghujat daripada berdiskusi meskipun
Opini kami tidak berisi

Ya Tuhan, kalau saja di alam sana
Ada hukuman untuk kami, orang-
Orang yang malas baca, beri saja
Kami perpustakaan yang bukunya
Tidak akan pernah habis hingga
Kiamat tiba

Cikarang, 2021

SUSU BERUANG

Setelah piala eropa digulirkan UEFA,
Saya kira orang Indonesia makin kenceng
Ngopinya demi bisa melek, tebak-tebakan
Siapa yang menang dan cetak gol berapa

Tidak disangka, di pasaran, stok susu
Malah habis tak tersisa
Kalau yang sudah menikah mungkin
Biasa saja, tapi nasib jomblo dan kaum
Tuna asmara, perih tak terkira

Benar memang kata mas Jokpin:
Kopi membuatmu menyala, susu
Membuat matamu manja.

Cikarang, 2021

Tentang Penulis :
Raeditya Andung Susanto.
Penyair kelahiran Bumiayu Brebes. Sedang menyelesaikan studinya di Cikarang, Bekasi. Anggota Bumiayu Creative City Forum (BCCF). Penulis puisi anak Balai Bahasa Jawa Tengah dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku pertamanya berjudul, Sorai (FAM Publishing, 2019).

———– *** ————

Rate this article!
IKHLAS PALING SERIUS,5 / 5 ( 1votes )
Tags: